Subscribe:

Rabu, 03 November 2010


Program KB Untuk Peningkatan Kualitas Keluarga

PRINGSEWU - Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program yang krusial, karena menyangkut kesejahteraan keluarga. Dengan hakikat meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan anak yang  bertujuan untuk meningkatan kualitas kehidupan keluarga, program ini dimaksudkan agar kedepan bangsa Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai serta mampu melakukan percepatan pembangunan diberbagai bidang.

Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH saat membuka rapat pengendalian program KB se Provinsi Lampung di auditorium Rumah Sakit (RS) Mitra Husada, Pringsewu, Kamis (4/11).

Dikatakan Pj Bupati Kabupaten Pringsewu Sudarno Eddi, wilayah Pringsewu sendiri, dengan kondisi topografis, geografis, dan sosial budaya yang majemuk, memiliki masyarakat yang  mudah diajak ikut serta dalam membangun dan menciptakan lingkungan yang kondusif guna melaksanakan berbagai aspek kegiatan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan yang lebih baik, guna  mewujudkan keluarga berkualitas dengan membentuk keluarga kecil yang nyaman dan damai.

“Dengan kondisi tersebut, berbagai kegiatan pelaksanaan program KB di Kabupaten Pringsewu selama tahun anggaran 2010 dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan keluarga dan ketahanan keluarga dalam mengembangkan usaha ekonomi keluarga, di Kabupaten Pringsewu terdapat 50 kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan 101 kelompok panca bina yang tersebar di seluruh kecamatan,” katanya.

Perjuangan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pelaksanaan program KB Nasional, kata Pj Bupati Sudarno Eddi, dalam perkembangannya mengalami fluktuasi terutama dengan terjadinya pergeseran sistem pemerintahan menuju otonomi daerah.

“Dampak nyata dari pelaksanaan otonomi daerah tersebut, antara lain adalah terapresiasinya Petugas Lapangan Keluarga Berencana Nasional (PKB dan PLKB), serta berkurangnya jumlah pengelola dan pengendali program di tingkat kecamatan yang disebabkan adanya mutasi dan  pengalihan tugas,”  ujarnya.

Menyadari hal tersebut, lanjut Sudarno Eddi, di Kabupaten Pringsewu telah dibentuk suatu wadah organisasi profesi yang bernama Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB).
“Khususuntuk keluarga IPeKB, saya minta untuk selalu melaksanakan program KB dengan memperhatikan sudut pandang budaya serta adat istiadat  setempat,” tandasnya.
 
Sementara itu Kepala BKKBN Provinsi Lampung Abdul Kadir mengatakan di Provinsi Lampung terdapat 1.040.000 peserta KB aktif yang didominasi pil dan suntik.
"Sedangkan dari 14 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Lampung, beberapa kabupaten dan kota telah memenuhi target peserta KB, yaitu secara berurutan masing-masing Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tulangbawang, Kota Bandar Lampung, dan Kabupaten Tanggamus," ungkapnya.

Acara rapat pengendalian program KB se Provinsi Lampung yang digelar di Kabupaten Pringsewu untuk kali pertama tersebut diikuti sebanyak 120 peserta dari 14 kabupaten dan kota serta provinsi, dan dihadiri pula ejumlah pejabat Pemkab Pringsewu dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu Drs.FX Siman.
Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Kabupaten Pringsewu Sudarno Eddi juga mengukuhkan kepengurusan Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Pringsewu. (*/Isnanto Hapsara, A.Md)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar