Subscribe:

Kamis, 21 Oktober 2010

Rapat Paripurna Penyampaian KUA-PPS

Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH menyerahkan dokumen KUA-PPS kepada Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu Ilyasa seusai rapat parpurna Jumat (22/10).
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Pringsewu, Kabupaten Mini Kaya Potensi

Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu dari 14 daerah otonom kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Lampung.
Kabupaten Pringsewu dimekarkan dari induknya Kabupaten Tanggamus setelah melalui proses perjalanan panjang yang berliku-liku.
Berdasarkan Undang-undang (UU) No.48 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung, akhirnya Kabupaten Pringsewu diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri H.Mardiyanto pada tanggal 3 April 2009 di gedung Sasana Bakti Praja, Jakarta, sekaligus pelantikan Penjabat Bupati Pringsewu pertama Ir.H.Masdulhaq.

Kabupaten Pringsewu yang beribukota di Kota Pringsewu, terdiri dari 8 kecamatan yakni Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pardasuka, Sukoharjo, Gadingrejo, Banyumas, Adiluwih, dan Kecamatan Ambarawa, serta terdiri atas 96 desa dan 5 kelurahan.
Dengan luas wilayah 625 kilometer persegi, dan jumlah penduduk sebesar 368.318 jiwa (sesuai data dalam UU No.48/2008), Kabupaten Pringsewu boleh dikatakan merupakan kabupaten mini dengan penduduk yang cukup padat. Bahkan, dari segi luas wilayah, saat ini  Kabupaten Pringsewu merupakan Kabupaten Terkecil di Provinsi Lampung.


Kabupaten Pringsewu yang berjarak 38 kilometer dari Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung, mempunyai potensi yang sangat bagus di bidang perekonomian dan jasa, yang saat ini juga menjadi salah satu penggerak utama roda perekonomian Pringsewu.

Di pusat ibukota Kabupaten Pringsewu, terdapat sedikitnya 4 buah pasar yang melayani kebutuhan warga kota dan sekitarnya, yaitu masing-masing Pusat Perbelanjaan Pringsewu (Pasar Induk Pringsewu), Pasar Sarinongko, Pasar Pagi, dan Pasar Baru, serta terdapat 8 pasar kecamatan yang tersebar di setiap ibukota kecamatan, dan sejumlah pasar desa.
Selain itu, sejumlah toko swalayan banyak tersebar di seluruh sudut kabupaten, termasuk sebuah Mal yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian segera berdiri megah di kota ini yang akan menambah maraknya sektor perekonomian di Pringsewu.

Di sektor perbankan, saat ini Pringsewu merupakan kota yang mempunyai lembaga bank terbanyak kedua di Provinsi Lampung setelah Kota Bandar Lampung, yang mencapai belasan bank, belum termasuk sejumlah bank yang berada di beberapa ibukota kecamatan.
Begitu pula di sektor pendidikan, tersedia mulai tingkat Paud hingga perguruan tinggi, beberapa perguruan tinggi yang ada di Pringsewu diantaranya STKIP, STIE, STIKES, Akademi Kebidanan (AKBID), Akademi Keperawatan (AKPER) Muhammadiyah yang akan segera menjadi Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMP), Akademi Teknologi Pringsewu (ATP), , AMIK DCC, AKBID Alifa, STIKES Aisyah,  STMIK Pringsewu, serta Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pringsewu..

Di bidang kesehatan, selain terdapat puskesmas dan puskesmas pembantu di kecamatan dan desa, rumah bersalin dan klinik, Pringsewu juga memiliki 1 buah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu, dan 4 buah RS Swasta, yaitu RS Wisma Rini, RS Surya Asih, RS Mitra Husada, serta RS Mutiara Hati.

Di bidang pertambangan, beberapa potensi yang dimiliki Pringsewu diantaranya Silica yang berada di Kecamatan Sukoharjo dan Pringsewu, Andesit yang banyak tersebar di Kecamatan Gadingrejo dan Pardasuka, Diorit yang berada di Kecamatan Gadingrejo, Pasir, Sirtum dan Batu Belah yang tersebar di Kecamatan Gadingrejo, Sukoharjo, dan Pardasuka.

Di bidang perkebunan dan pertanian, total padi organik Pringsewu mencapai 450 ton/tahun, kemudian meskipun tidak terlalu luas, terdapat perkebunan Kakao di Kecamatan Pardasuka, kelapa sawit bermitra dengan PTPN VII seluas 600 hektar di Pagelaran, Aduluwih, Sukoharjo dan Gadingrejo, serta komoditas kelapa. Bahkan, saat ini telah dikembangkan pula perkebunan tembakau virginia di Kecamatan Pagelaran, yang merupakan pola kemitraan antara masyarakat dengan salah satu industri rokok terbesar di Indonesia.
Di bidang perikanan, Pringsewu merupakan sentra produksi perikanan darat di Provinsi Lampung dengan produksi 750,50 ton/tahun, serta industri ringan dan kerajinan, berupa manik-manik, anyaman bambu, makanan ringan, hingga industri batu bata dan genteng yang sudah terkenal hingga luar Lampung.


Salah satu penunjang perekonomian, kabupaten yang saat ini dipimpin oleh Penjabat Bupati H.Sudarno Eddi, SH, MH  dan Sekretaris Kabupaten Drs.H.Zulkifli Maliki, juga menyimpan potensi lain, yakni bidang pariwisata, yang sudah maupun yang belum tergali.

Di kota ini terdapat makam salah satu Pahlawan Lampung asal Pringsewu yaitu KH Ghalib yang banyak dikunjumgi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia, serta Gua Maria Padang Bulan, yang merupakan salah satu tempat wisata religius terkenal di Indonesia.
Untuk akomodasi, telah tersedia sejumlah hotel dan cottage dengan fasilitas hotel berbintang. (*)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Pansus Asset DPRD Tanggamus Kunjungi Pringsewu
PRINGSEWU - Pringsewu yang merupakan Daerah Otonom Baru (DOB) yang dibentuk berdasarkan UU No. 48 tahun 2008 sebagai  hasil pemekaran dari Kabupaten Tanggamus,  sangat menyadari pentingnya bimbingan dan bantuan dari kabupaten induk guna dapat tumbuh menjadi suatu kabupaten yang mandiri, maju, dan sejahtera. Untuk itu,  dibutuhkan kedekatan  antara kabupaten pemekaran dengan kabupaten induk.
Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pringsewu Hi.Sudarno Eddi, SH, MH saat menerima kunjungan Panitia Khusus (Pansus) penyerahan asset Kabupaten Pringsewu DPRD Kabupaten Tanggamus di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Kamis (21/10).


Dikatakan Pj Bupati Sudarno Eddi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu  menyambut baik kedatangan  Pansus DPRD Kabupaten Tanggamus  di Pringsewu guna bersilaturahmi sekaligus membahas mengenai pelimpahan aset Kabupaten Tanggamus yang ada di wilayah Kabupaten Pringsewu.
“Semoga kunjungan ini dapat menjadi langkah positif bagi kita semua untuk menyatukan pikiran, serta menghimpun tenaga dan kerjasama, guna memberikan yang terbaik kepada masyarakat Kabupaten Pringsewu dan Tanggamus,” katanya.
Dikatakan Pj Bupati Pringsewu Sudarno Eddi, asset merupakan sarana utama dalam pelaksanaan pembangunan dan mutlak dibutuhkan dalam pelaksanaan program-program pembangunan, terutama  bagi sebuah Daerah Otonomi Baru (DOB), karena terlambatan pengalihan asset akan berdampak terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
“Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kehadiran Pansus DPRD Kabupaten Tanggamus ini akan mempercepat proses pengalihan dan pelimpahan asset serta dokumen  dari Kabupaten Tanggamus kepada Kabupaten Pringsewu, apalagi  UU No. 48 Tahun 2008 mengamanatkan bahwa penyelesaian asset merupakan salah satu prioritas penilaian perkembangan Daerah Otonom Baru (DOB), kendatipun  penyerahan asset dan dokumen, serta pengelolaannya tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena banyak tata cara dan prosedur yang harus dilalui, dimana data-data mengenai asset juga harus valid dan perlu  dicermati terlebih dahulu,”  ujarnya.
Untuk itu, lanjut Pj Bupati, kepada seluruh satuan kerja  terkait di Kabupaten Pringsewu agar selalu  dapat berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
“Dengan demikian tidak akan terjadi tumpang tindih data dan kemungkinan kesalahan data, sehingga kedepan tidak akan  menimbulkan permasalahan terkait pelimpahan asset tersebut,”  pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Pansus penyerahan asset DPRD Kabupaten Tanggamus Ir.Najmi Damsyik menegaskan  Kabupaten Tanggamus tidak akan mempersulit penyerahan dan pelimpahan asset Kabupaten Tanggamus yang ada di wilayah Kabupaten Pringsewu kepada Kabupaten Pringsewu.
“Kabupaten Tanggamus akan mempermudah  penyerahan dan pelimpahan asset tersebut,  dengan catatan  melalui mekanisme yang berlaku, karena kami tidak akan gegabah guna menghindari timbulnya permasalahan  kelak di kemudian hari,” tegasnya.
Terkait belum diserahkannya BPKB atau surat-surat kendaraan dinas baik roda dua maupun roda empat yang mengakibatkan  belum dibayarkannya pajak kendaraan maupun perpanjangan STNK,  bila pansus dapat bekerja dengan cepat, segera akan kami serahkan, atau jika belum, sementara akan diberikan surat keterangan terlebih dahulu,” katanya.
Dikatakan Najmi Damsyik, Pringsewu merupakan kabupaten terkecil di Provinsi Lampung dari segi luas wilayah, dan bahkan terkecil nomor dua di Indonesia setelah Kabupaten Magetan di Provinsi Jawa Timur.
“Namun demikian, Kabupaten Pringsewu merupakan daerah yang maju serta memiliki potensi yang sangat bagus di bidang perekonomian,” ujarnya.
Selain ketua pansus Najmi Damsyik, hadir dalam kesempatan tersebut, sejumlah anggota Pansus DPRD Kabupaten Tanggamus diantaranya Ir.Achmadi Sumaryanto, H.Hatibi Jamal, dan beberapa legislator Tanggamus lainnya. Dari Kabupaten Pringsewu, diantaranya Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu Ilyasa, Wakil Ketua DPRD Drs.FX.Siman dan Stiyono beserta anggota DPRD Kabupaten Pringsewu, asisten I Setdakab Pringsewu H.Firman Muntako, SE, Asisten II Drs.H.Gatot Susilo, MM, Asisten III H.Syahlulsyah, SH, MH, para kepala 
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Pringsewu, dan  para stakeholder.

 
 Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Pringsewu Sudarno Eddi beserta Ketua dan Wakil Ketua serta anggota DPRD Kabupaten Pringsewu, rombongan Pansus DPRD Kabupaten Tanggamus, dan jajaran Pemkab Pringsewu juga meninjau sejumlah asset Kabupaten Tanggamus yang ada di wilayah Kabupaten Pringsewu yang akan diserahkan kepada Kabupaten Pringsewu, diantaranya sebidang tanah yang akan dijadikan lokasi calon Kantor Samsat Kabupaten Pringsewu di Pringsewu Timur, RSUD Pringsewu di Pringsewu Selatan, serta sejumlah asset lainnya. Disepakati pula bahwa untuk lebih mempercepat kerja pansus, akan dibentuk tim yang akan meneliti semua asset yang berada di 8 kecamatan se-Kabupaten Pringsewu. (*)


||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>