Subscribe:

Senin, 04 April 2011

Pemkab Gelar Upacara Peringatan
HUT Kabupaten Pringsewu Ke-2


PRINGSEWU - Peringatan hari ulang tahun Kabupaten Pringsewu yang ke-2 diperingati dalam suatu upacara yang diselenggarakan di Lapangan Kuncup, Pringsewu Barat, Senin (4/4) dengan inspektur upacara Penjabat Bupati Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH.

Upacara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Tanggamus KH.Sujadi Saddad, sejumlah anggota DPRD Lampung, Ketua DPRD Pringsewu Ilyasa beserta para wakil ketua dan anggota, Kapolres Tanggamus AKBP Shobarmen, Dandim 0424/TGM Letkol Parada Siringo-ringo beserta jajaran fokorpimda lainnya, Sekda Kabupaten Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi beserta para asisten, staf ahli  dan  para kepala satuan kerja Pemkab Pringsewu, pelajar, ormas, OKP,  serta sejumlah mantan pejuang veteran, serta tokoh pejuang pemekaran Kabupaten Pringsewu. Turut hadir pula tokoh pemuda Handitya Narapati SZP.



Penjabat Bupati Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH dalam amanatnya mengatakan di usianya yang ke-2 tahun, Kabupaten Pringsewu sudah cukup banyak mencapai keberhasilan, baik di bidang pemerintahan, ekonomi, sosial, politik, dan pertahanan keamanan. Begitu pula sejalan dengan semangat otonomi daerah yang intinya adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.


“Dengan semangat kebersamaan, kita telah mampu menciptakan suasana yang kondusif, sehingga program pembangunan dalam berbagai bidang dapat berjalan dengan baik dan lancar. Meskipun kita akui, dalam beberapa segi masih terdapat kekurangan, namun dengan semangat kebersamaan itu pula kita terus berupaya melakukan perbaikan dan penyempurnaan,” kata Pj Bupati Sudarno Eddi. 

Kita semua, kata bupati, memikul tanggung jawab untuk terus menerus mengadakan perbaikan, sebab pembangunan itu sendiri adalah perbaikan yang tidak ada henti-hentinya. Namun perbaikan itu harus dilakukan dengan tetap memperhatikan skala prioritas dan kemampuan daerah.

“Melalui momentum yang baik ini, atas nama Pemda Kabupaten Pringsewu, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak, baik aparatur pemerintah, aparat keamanan, dunia usaha, ormas, orpol, LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat, generasi muda, para palajar dan mahasiswa, insan pers, serta seluruh masyarakat Pringsewu,  yang secara aktif telah memberikan kontribusi positif bagi keberhasilan pembangunan, sesuai dengan kapasitas dan fungsinya masing-masing,” kata dia.

Tanpa dukungan, kerja keras, dan kebersamaan seluruh elemen yang ada di Bumi Jejama Secancanan tercinta ini, lanjut bupati, semua kebijakan dan program pembangunan tidak akan bisa terlaksana.

 “Untuk sumbang saran, pengawasan, dan kritik konstruktif disertai solusi yang dilakukan secara arif dan bijaksana, tetap diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan pembangunan di masa-masa mendatang. Sehubungan dengan itu, saya berharap, tema sentral peringatan HUT ke-2 Kabupaten Pringsewu dapat kita hayati dan wujudkan bersama, sesuai dengan posisi dan kapasitas masing-masing, yaitu ‘Dengan semangat kebersamaan, kita sukseskan pembangunan untuk terwujudnya masyarakat yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan’.  Berbagai tantangan dan kendala yang kita hadapi selama dua tahun yang lalu, hendaknya dapat kita jadikan cambuk atau pemicu untuk lebih ulet, lebih sabar, dan pantang menyerah dalam perjuangan di masa-masa bagaimana yang kita harapkan. mendatang, tanpa saling menyalahkan antara satu dengan yang lain,”  tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Pringsewu Ilyasa yang bertindak sebagai penyampai/pembaca sejarah singkat Kabupaten Pringsewu menuturkan sejarah perjalanan panjang Pringsewu sejak masa silam hingga terbentuk sebagai sebuah wilayah otonom, dimana sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan yang bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang terletak di tepi aliran sungai Way Tebu.

“Kemudian, 187  tahun berikutnya,  pada tanggal  9 September 1925,  sekelompok masyarakat  dari Pulau Jawa,  melalui program kolonisasi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, membuka  permukiman baru dengan membuka  hutan belantara yang  sangat lebat,  yang banyak ditumbuhi  ribuan pohon bambu di sekitar Tiuh Margakaya tersebut. Karena begitu banyaknya pohon bambu, oleh masyarakat pembuka hutan, perkampungan atau desa yang baru dibuka  tersebut dinamakan ‘Pringsewu’  yang mengambil nama  dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu, dengan kepala desa pertama  yaitu  Bapak Ambar,” tuturnya.

Selanjutnya, pada tahun 1936  berdiri pemerintahan Kawedanaan Tataan yang berkedudukan di  Pringsewu,  dengan Wedana pertama yakni Bapak Ibrahim hingga 1943. Selanjutnya Kawedanaan Tataan berturut-turut dipimpin oleh Bapak Ramelan pada tahun 1943, Bapak Nurdin pada tahun 1949, Bapak Hasyim Asmarantaka pada tahun 1951, Bapak Saleh Adenan pada tahun 1957, serta pada tahun 1959 diangkat sebagai Wedana yaitu Bapak R.Arifin Kartaprawira yang merupakan Wedana terakhir hingga tahun 1964,  saat  pemerintahan Kawedanaan dihapuskan.

“Pada tahun 1964,  dibentuk pemerintahan Kecamatan Pringsewu yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan sesuai dengan  Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964,  yang sebelumnya  Pringsewu  juga  pernah menjadi bagian dari Kecamatan Pagelaran yang juga berkedudukan di Pringsewu. Dalam sejarah perjalanan berikutnya,  Kecamatan Pringsewu bersama sejumlah kecamatan lainnya di wilayah Lampung Selatan bagian barat  yang menjadi bagian wilayah administrasi Pembantu Bupati Lampung Selatan Wilayah Kotaagung, masuk menjadi bagian wilayah Kabupaten Tanggamus berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997,” lanjut dia.

Seiring dengan perjalanan waktu, dengan disetujuinya  wilayah Pringsewu dan sekitarnya menjadi Daerah Otonomi Baru bersama 10 kabupaten dan 1 kota lainnya pada sidang paripurna DPR RI  pada tanggal 29 Oktober 2008,  merupakan tonggak sejarah yang tidak dapat dipungkiri, sebagai sebuah proses panjang perjuangan rakyat Pringsewu melalui wadah Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Pringsewu (P3KP)  yang dipimpin oleh sejumlah tokoh-tokoh Pringsewu diantaranya ketua umum pertama Bapak Bambang Waluyo Utomo, kemudian Bapak RU Hendarman, dan dilanjutkan  oleh Bapak Wanawir, termasuk Ketua Harian P3KP Imop Sutopo, Ketua Presidium Pusat P3KP di Jakarta yakni Bapak Sugiri Syarif, serta Ketua P3KP Provinsi Lampung  yakni Bapak Muhajir Utomo. Namun demikian, sidang paripurna di gedung DPR RI tersebut  belumlah  final,  karena masih harus melalui beberapa tahapan lagi, diantaranya  meneruskan RUU tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu  yang telah disetujui DPR RI tersebut kepada Presiden Republik Indonesia untuk disetujui, dan kemudian dimasukkan kedalam Lembaran Negara sekaligus pemberian nomor undang-undang tersebut melalui Menteri Sekretaris Negara. Setelah menjadi undang-undang,  selanjutnya diserahkan kepada  Menteri Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Otonomi Daerah guna ditindak lanjuti mengenai penetapan Penjabat Bupati melalui sebuah prosesi peresmian Kabupaten Pringsewu serta pelantikan Penjabat Bupati Pringsewu. Pada tanggal 26 November 2008, ditetapkanlah Undang-undang Nomor 48 Tahun 2008  Tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung.

“Akhirnya, pada tanggal 3 April 2009,  bertempat di aula Gedung Sasana Bhakti Praja Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia H.Mardiyanto, atas nama Presiden Republik Indonesia H.Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Kabupaten Pringsewu, serta melantik penjabat Bupati Pringsewu pertama saat itu Bapak Ir.H.Masdulhaq. Pada saat itu, ungkapan rasa syukur  masyarakat  Kabupaten Pringsewu menggema, setelah sekian lamanya  perjuangan masyarakat  Pringsewu  untuk membentuk dan mewujudkan Pringsewu sebagai daerah otonom yang mandiri  akhirnya dapat terwujud. Keberhasilan perjuangan membentuk Kabupaten Pringsewu tersebut, juga merupakan hasil dukungan  dan andil  dari seluruh elemen masyarakat, yang telah mengorbankan waktu, harta dan benda serta tenaga maupun curahan pemikiran demi terwujudnya Kabupaten Pringsewu yang diidam-idamkan. Keberhasilan tersebut tentunya juga tak terlepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Tanggamus  sebagai kabupaten induk dengan bupatinya mulai dari Bapak Fauzan Sya’ie hingga Bapak H.Bambang Kurniawan,  ketua dan anggota serta jajaran DPRD Kabupaten Tanggamus, dan juga dukungan kuat  datang dari  Gubernur Provinsi Lampung Bapak H.Sjachroedin ZP  beserta ketua, anggota, dan jajaran DPRD Provinsi Lampung yang telah memberikan persetujuan dan  rekomendasi pembentukan Kabupaten Pringsewu” tambahnya.

Kabupaten Pringsewu  merupakan sebuah wilayah heterogen  yang dihuni oleh masyarakat yang multi-etnis, selain masyarakat Jawa yang cukup dominan, dan masyarakat asli Lampung, yang terdiri dari  2 (dua)  masyarakat  adat,  yakni  Pepadun dan Saibatin. Pada saat  berdiri 2 (dua) tahun lalu,   Kabupaten Pringsewu memiliki luas wilayah 625 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sebanyak 368.318  (tiga ratus enam puluh delapan ribu tiga ratus delapan belas jiwa),  yang tersebar di  96 pekon (desa)  dan  5 kelurahan, dengan jumlah kecamatan yang menjadi pilar berdirinya Kabupaten Pringsewu sebanyak 8 (delapan) kecamatan, yakni masing-masing  Kecamatan Pringsewu dengan camat  pada saat itu Bapak H.Nasrun Yusuf,  Kecamatan Pagelaran dengan camatnya Bapak H.Ananto Pratikno,  Kecamatan Pardasuka dengan camatnya Bapak  Humaidi Elhudri, Kecamatan Gadingrejo dengan camatnya Bapak  Nang Abidin Hasan, Kecamatan Sukoharjo dengan camatnya Ibu DM Fitri, Kecamatan Adiluwih dengan camatnya Bapak  Edi Sumber Pamungkas, Kecamatan Ambarawa dengan camatnya Bapak Ahyani Muchsin, serta Kecamatan Banyumas dengan camatnya Bapak Syamsul Rizal.

“Selanjutnya,  atas pertimbangan dan evaluasi Gubernur Provinsi Lampung, tugas Penjabat Bupati Kabupaten Pringsewu diteruskan oleh  Bapak H.Helmi Machmud, hingga berakhir karena memasuki masa pensiun. Kemudian pada tanggal  3 September 2010, Gubernur Lampung  H.Sjachroedin ZP melantik Bapak H.Sudarno Eddi  sebagai Penjabat Bupati Pringsewu hingga saat ini,” pungkas Ketua DPRD Pringsewu Ilyasa.


Seusai upacara peringatan HUT Kabupaten Pringsewu, dilanjutkan dengan atraksi drumband dan kesenian tradisional debus dan atraksi paralayang.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan melakukan upacara tabur bunga di TMP Bahagia Keputran, Sukoharjo, Pringsewu, yang dipimpin Dandim 0424/TGM Letkol Parada Siring-ringo. (*/Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)

Panwas Kecamatan 
Se-Pringsewu Dilantik
 
SUKOHARJO – Panitia Pengawas (Panwas) Pemilukada Kabupaten Pringsewu 8 kecamatan se Kabupaten Pringsewu, Senin (4/4) dilantik Ketua Panwas Kabupaten Pringsewu Fathoni di Vila Novi, Way Sekampung, Sukoharjo, Pringsewu. Pelantikan dihadiri Sekdakab Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi, Ketua DPRD Pringsewu Ilyasa, Asisten III H.Syahlulsyah, SH, MH, jajaran Fokorpimda, serta jajaran KPUD Pringsewu.

Sekdakab Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi membacakan sambutan Pj Bupati Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH mengatakan pelantikan anggota panwas kecamatan se-Kabupaten Pringsewu merupakan langkah antisipasi dan kesiagaan secara dini dalam menghadapi kompleksitas beban dan tugas yang begitu banyak, serta dalam upaya untuk menghindari berbagai kemungkinan penyimpangan yang terjadi.

“ Untuk itu, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu, saya ucapkan selamat kepada Panitia Pengawas Pemilukada Kabupaten Pringsewu, yang baru saja dilantik untuk mengemban amanat dan tugas dalam mengatur jalannya Pemilukada pertama kalinya di Kabupaten Pringsewu. Saya berharap saudara-saudara yang baru dilantik untuk dapat menjalankan tugas dengan baik, jujur dan disertai tanggung jawab yang besar sesuai janji yang telah saudara-saudara ucapkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena apa yang kita lakukan, semua itu akhirnya kepada Tuhan jugalah akan kita pertanggung jawabkan,”  harapnya.
Sementara itu, lanjut dia, dalam menjalankan tugas panwas diharapkan dapat bertindak dan bersikap netral dengan tidak memihak pada golongan tertentu, serta berprilaku adil, jujur, dan transparan, karena di pundak petugas panwas terpikul harapan besar masyarakat yang mendambakan keberhasilan Pemilukada sebagai jembatan untuk meraih sukses dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

“Mari kita bersama-sama mendukung penyelenggaran dan pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Pringsewu ini, agar dapat berjalan sukses dan lancar. Jangan jadikan ajang pemilukada ini sebagai ajang untuk memecah belah persatuan dan kesatuan diantara kita yang sudah berjalan baik ini, dengan senantiasa menjagak komitmen dan memelihara kondisi Kabupaten Pringsewu yang kondusif, agar tetap aman dan damai,” pungkasnya. (*/Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)



DPRD Gelar Sidang Paripurna Istimewa
HUT Kabupaten Pringsewu Ke-2
PRINGSEWU – Sidang paripurna istimewa DPRD Kabupaten Pringsewu dengan agenda peringatan HUT Kabupaten Pringsewu ke-2 digelar di ruang rapat utama DPRD setempat, Senin (4/4), dihadiri Gubernur Lampung yang diwakili Inspektur Provinsi Lampung Drs.H.Zulkifli Maliki, Pj Bupati Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH, Kapolres Tanggamus AKBP Shobarmen, dandim 0424/TGM Letkol P.Siringo-ringo beserta jajaran Fokorpimda lainnya, Wakil Bupati Tanggamus KH.Sujadi Saddad dan jajaran Pemkab Tanggamus beserta pimpinan DPRD Tanggamus, jajaran Pemkab Pesawaran, Ketua DPRD Pesawaran Toto Sumirat dan jajaran DPRD Pesawaran, serta seluruh jajaran Pemkab Pringsewu, dan sejumlah  tokoh masyarakat Pringsewu lainnya. 

Namun demikian, ada keunikan tersendiri dalam siding paripurna kali ini, yaitu seluruh pimpinan siding maupun anggota DPRD  dan tamu undangan seluruhnya mengenakan pakaian adat Lampung.

Pj Bupati Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH dalam pidatonya mengatakan Kabupaten Pringsewu merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Lampung hasil pemekaran dari Kabupaten Tanggamus yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2008  Tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung. Selanjutnya Kabupaten Pringsewu diresmikan sebagai kabupaten pada tanggal 3 April 2009. Diusianya yang ke-2 tahun, Kabupaten Pringsewu telah dapat melaksankan sejumlah agenda penting diantaranya ;
  1. Pembentukan organisasi perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang telah dikembangkan menyesuaikan PP 41 Tahun 2007 dengan Perda Nomor 02 Tahun 2010 dan para pejabat yang menduduki struktur organisasi tersebut telah dilantik awal Februari lalu.
  2. Kelembagaan DPRD Kabupaten Pringsewu telah terbentuk dengan jumlah anggota lengkap 35 anggota DPRD sesuai dengan ketentuan dimana 1(satu) orang anggota DPRD baru dilantik pada 8 Maret 2011 lalu.
  3. Pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Pringsewu, Pemerintah Daerah telah melakukan MOU dengan KPU Kabupaten Pringsewu tentang pemberian dana hibah sebesar Rp. 8,6 Milyar untuk putaran pertama, dan Pemilukada menurut ketetapan KPU akan dilaksanakan pada 28 September 2011.
  4. Tugas penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Pringsewu sejak Tahun Anggaran 2011 dan 2012 telah mempunyai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) secara penuh, dan untuk TA 2011 sedang berjalan, bahkan untuk TA 2012 telah dipersiapkan program pembangunan melalui pelaksanaan Musrenbang.
“Diusia dua tahun ini, mari kita jadikan sebagai bahan refleksi dan perenungan, melihat sekaligus mengevaluasi perjalanan Kabupaten Pringsewu ditengah pasang surutnya dinamika ekonomi dan sosial serta pembangunan yang sudah terlaksana. Kepada seluruh element masyarakat, pihak swata dan jajaran pemerintah dapat merefleksikan apa yang sudah, sedang dilakukan dan apa yang akan dilakukan terhadap perkembangan Pringsewu. Saya sampaikan rasa terim kasih kepada segenap elemen masyarakat yang turut serta terlibat dalam pemekaran Kabupaten Pringsewu,” kata bupati.

Dalam perjalanan 2 tahun Kabupaten Pringsewu, kata bupati, pemerintah daerah terus berbenah diri membangun dengan harapan dapat sejajar dengan kabupaten lainnya. Diakuinya,  banyak prestasi yang telah dicapai Kabupaten Pringsewu, namun banyak pula kebutuhan masyarakat yang belum tercapai karena keterbatasan SDM dan dana yang ada. 

“Seluruh impian dan harapan masyarakat belum dapat kami penuhi dan wujudkan, kedepan pemerintah daerah secara bertahap akan terus membangun guna mensejahterakan masyarakat. Dalam membangun Pringsewu diperlukan peran serta seluruh masyarakat untuk mendukung visi Kabupaten Pringsewu. Saya berharap momentum hari jadinya yang ke-2 ini,  dapat disikapi dalam bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat sebagai upaya percepatan pembangunan di Kabupaten Pringsewu, karena pembentukan Kabupaten Pringsewu bukan semata-mata hanya sebagai penambahan wilayah kabupaten baru, akan tetapi lebih pada tujuan dan cita-cita untuk meningkatakan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Selanjutnya, bupati mengharapkan peran serta dan kerja sama dari seluruh unsur masyarakat  dalam upaya percepatan pembangunan di Bumi Jejama Secancanan. (*/Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar