Subscribe:

Selasa, 23 November 2010


Guru Kunci Utama Peningkatan Kualitas Manusia


GADINGREJO - Pendidikan merupakan kunci utama dalam meningkatkan kualitas manusia, dimana dengan meningkatkan mutu pendidikan, secara otomatis kualitas manusia yang mendapatkan pendidikan tersebut akan meningkat.

Hal tersebut dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH dalam sambutannya  yang dibacakan Asisten III Sekretariat Daerah  (Setda) Kabupaten Pringsewu H.Syahlulsyah, SH, MH saat peringatan Hari Guru Nasional 2010 dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke -65 Kabupaten Pringsewu di halaman SMA Negeri Gadingrejo, Kamis (25/11).

Menurut bupati,

 
perlunya para guru untuk senantiasa  berupaya meningkatkan kualitas.

“Guru akan selalu menjadi sumber ilmu utama bagi para peserta didik, untuk kemudian mereka lengkapi dengan ilmu yang mereka dapat dari keluarga dan masyarakat. Maka adalah hal yang layak jika kemudian seorang guru juga senantiasa meningkatkan ilmu yang telah dimiliki dengan membuka diri terhadap sumber-sumber ilmu lain yang ada di sekitar kita, seperti buku, internet, televisi, masyarakat, bahkan perlu saling berbagi ilmu dengan orang-orang yang lebih muda, bahkan termasuk peserta didik,” katanya.

Bupati  melalui Asisten III juga berharap para guru dapat memberi contoh kepada para peserta didik agar mereka juga dapat mencari pengetahuan yang memang tersedia di berbagai tempat.


 
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita bersama-sama  memperingati Hari Guru Nasional 2010 dan HUT PGRI yang ke-65, saya berharap ini dapat menjadi cambuk bagi kita semua untuk memberikan yang terbaik dari apa yang telah kita berikan selama ini dalam memperjuangkan pendidikan yang bermutu. dengan demikian, akan tercipta insan-insan unggul yang berkualitas di negeri ini,”  tandasnya. (*)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

       
               Pringsewu Kampanyekan
                Indonesia Menanam

AMBARAWA - Kelestarian sumberdaya hutan, dewasa ini telah menjadi isu global, dimana umat manusia di seluruh dunia meyakini bahwa hutan tidak hanya memiliki fungsi sosial ekonomi dan sosial budaya, tetapi juga fungsi ekologis yang peranannya sangat vital bagi sistem penyangga kehidupan. Terjadinya fenomena di muka bumi saat ini berupa pemanasan global dan perubahan iklim, merupakan suatu tantangan bagi kita semua untuk segera bertindak sesuai profesi dan proporsinya masing-masing.

Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH  dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang)  Drs.H.Gatot Susilo, MM dalam kampanye Indonesia Menanam, Gerakan Bakti Pemuda Penghijauan, dan musda Himpunan Pelsetari Hutan Andalan, yang dipusatkan di  Pekon (Desa) Jatiagung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Kamis (25/11).

Menurut dia,  salah satu upaya untuk mengurangi efek pemanasan global dan perubahan iklim adalah dengan memperbanyak pohon dan tumbuh-tumbuhan, sehingga diperlukan upaya untuk mempertahankan keutuhan ekosistem hutan dan melakukan penanaman pohon secara besar-besaran.

“Berbagai program rehabilitasi hutan dan lahan yang telah dicanangkan melalui berbagai kegiatan, salah satunya Kampanye Indonesia Menanam, Gerakan Bakti Penghijauan Pemuda, dan Musyawarah Himpunan Pelestari Hutan Andalan (HPHA), pada intinya adalah kegiatan atau aksi penanaman dan pemeliharaan pohon,” katanya.

Namun, kata dia,  di dalam kegiatan atau aksi tersebut juga terkandung gerakan moral, yaitu mengajak semua pihak untuk mengubah pola pikir dari kebiasaan menebang pohon menjadi cinta menanam dan memelihara pohon.
  
Kebersihan terhadap lingkungan, semestinya dimulai dari pribadi masing-masing individu dan kemudian digalakkan secara bergotong royong, hal ini penting karena dengan adanya kebersamaan diharapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya,  pencanangan Kampanye Indonesia Menanam ini, merupakan rangkaian dari upaya untuk menghijaukan ‘Bumi Jejama Secancanan’, dengan harapan agar masyarakat ikut serta menjaga hutan di sekitarnya.

“Bila program ini berhasil, Insya Allah hutan kita tetap hijau dan pada akhirnya sumber mata air akan terjaga,” pungkasnya.
 
Sementara itu,  Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Lampung I Made Suwetja  mengatakan penyelenggaraan  kampanye Indonesia Menanam  bertujuan untuk untuk membangkitkan  kembali kesadaran  masyarakat   akan pentingnya  budaya menanam  dan memelihara sumber daya hutan serta lengkungan sehingga  terwujud  perilaku menanam dan melestarikan  hutan serta lingkungan sebagai bagian dari budaya  bangsa.


"kegiatan kampanye Indonesia Menanam dan Gerakan Bakti Pemuda Penghijauan  sekaligus pembukaan musda  Himpunan Pelestari Hutan Andalan (HPHA) Provinsi Lampung dilanjutkan  dengan penanamam pohon penghijauan sebanyak 10 ribu batang, yaitu 5 ribu dari Pemprov Lampung, dan 5 ribu lagi dari swadaya masyarakat,"  kata Suwetja. 


Dalam kegiatan yang juga dihadiri Kepala Pusat Pengembangan Penyuluhan Kehutanan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia  Eka Sugiri, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hanan A.Rozak, Kadis Kehutanan Provinsi Lampung, Kadis Kehutanan Kabupaten Pringsewu, diikuti sebanyak 300 orang peserta dari petugas penyuluh kehutanan dan masyarakat kehutanan dari Kabupaten Pringsewu, Pesawaran dan Tanggamus, serta diakhiri dengan aksi penanaman pohon penghijauan di  perbukitan Pekon (Desa) Jatiagung. 


Mewakili Wakil Gubernur Provinsi Lampung Joko Umar said, Sekdaprov Hanan A.Rozak mengatakan Provinsi Lampung mempunyai posisi strategis dengan sejumlah kawasan hutan lindung atau hutan register.


"Bahkan Provinsi Lampung ini diapit oleh 3 buah taman nasional yakni Taman Nasional Way Kambas di bagian timur, Taman Hutan Raya Wan Abdurrachman di bagian tengah, serta di bagian barat terdapat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan," katanya. (*)



||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>