Subscribe:

Kamis, 28 Oktober 2010

Bangga Dengan Bahasa & Sastra Indonesia
PRINGSEWU - Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai sarana berkomunikasi, terutama dikalangan generasi muda, terasa telah sangat berkurang. Media massa, terutama televisi dan internet telah mendorong mereka menjadi lebih bangga menggunakan bahasa asing atau Bahasa Indonesia yang mereka modifikasi tanpa aturan tata bahasa  yang jelas. Begitu juga dengan sastra Indonesia, dimana hasil budaya yang dulu sempat mengalami masa keemasan, kini penggemarnya semakin surut akibat kurangnya minat dan lemahnya pemahaman generasi muda pada bahasa dan sastra Indonesia.
Demikian dikatakan Pj Bupati Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH saat pembukaan kegiatan Kemah Bahasa dan Sastra 2010 se Provinsi Lampung di SMA Negeri Gadingrejo, Pringsewu, Kamis (28/10).
Sebagaimana diketahui, kata Pj Bupati, dalam perkembangannya, Bahasa dan Sastra Indonesia telah diperkaya oleh berbagai bahasa serta sastra daerah dan asing.
“ Oleh karena itu, sebagai pemilik, selayaknya kita bangga akan Bahasa dan Sastra Indonesia dan menjadikannya sebagai harta tak ternilai yang patut kita jaga dan kita cintai,” katanya.
Dikatakannya, sumpah pemuda yang tercetus pada  28 Oktober 1928, secara ekslusif telah menempatkan Bahasa Indonesia sebagai sesuatu yang patut kita junjung dan banggakan penggunaannya.
“Adalah kewajiban bagi kita untuk terus melestarikan keberadaannya, karena sebagaimana yang sering kita dengar bahwa  Bahasa menunjukkan Bangsa. Bangsa yang kuat memiliki warga yang bangga menggunakan bahasanya sendiri, karena pemakaian bahasa yang merupakan alat komunikasi utama, menunjukkan sikap nasionalisme diri kita,”  ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Pj Bupati Sudarno Eddi, salah satu upaya untuk melestarikan bahasa adalah dengan selalu menghargai bulan bahasa yang jatuh pada bulan yang sama dengan lahirnya Sumpah Pemuda ini.
Ditambahkan bupati, perayaan dan penghargaan, baik dalam hal bahasa maupun sastra adalah hal yang perlu kita lakukan guna menanamkan kesadaran pentingnya meningkatkan kualitas berpikir dan menghargai kekayaan budaya sendiri.

“Membuat masyarakat Indonesia menemukan kembali identitas kebangsaan dan menguatkan karakter generasi muda melalui bahasa dan sastra Indonesia, serta memiliki sikap terbuka terhadap keberadaan kebudayaan asing lewat bahasa dan sastra guna memperkaya khasanah budaya adalah tugas kita bersama.
Untuk itu, tentu diperlukan wadah bagi generasi muda dalam mengekspresikan diri lewat bahasa dan sastra guna membuat mereka lebih mencintai bahasa dan sastra Indonesia. Atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu, saya sangat mengapresiasi  dan berterimakasih kepada segenap pihak yang telah bekerja keras mewujudkan Kemah Bahasa dan Sastra ini. Semoga kegiatan ini dapat menggali potensi para peserta, mengembalikan keagungan bahasa nasional, serta menggali kekayaan moral dan intelektual yang terkandung dalam karya sastra,” pungkas bupati.
Kegiatan Kemah Bahasa dan Sastra 2010 yang dibuka oleh Asisten III Setdaprov Lampung, dihadiri  perwakilan Kemendiknas, Kadis Pendidikan Provinsi Lampung, Kadis Pendidikan Kabupaten Pringsewu,  jajaran Forkorpimda Pringsewu dan Tanggamus, perwakilan Kedubes Palestina Taher Hamad, perwakilan Kedubes Meksiko, serta sejumlah negara sahabat, Rektor Universitas Kristen Indonesia, para sastrawan dan budayawan nasional, jajaran Media Group, serta para pelajar SMA se-Provinsi Lampung. (*)

                                                                   

 


                               

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar