Sosialisasi PUAP Kabupaten Pringsewu 2010
WATES - Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2009 telah mengeluarkan data bahwa sekitar 70 % penduduk di Kabupaten Pringsewu bergerak di sektor pertanian, dan sebagian besar adalah petani dan buruh tani yang tinggal di perdesaan yang masih memerlukan bimbingan untuk mengakses permodalan, teknologi dan pasar. Bercermin dari kondisi demikian, berbagai program penanggulangan kemiskinan telah dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan tersebut dimana salah satunya adalah dengan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) yang diluncurkan melalui Kementerian Pertanian yang merupakan bagian integral dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) yang dikoordinasikan oleh Menkokesra.
Demikian diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pringsewu H.Sudarno Eddi, SH, MH dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, yang didampingi Asisten II Sekretariat Kabupaten (Setkab) Pringsewu Drs.H.Gatot Susilo, MM saat membuka sosialisasi program PUAP 2010 di Gedung Laboratorium Pertanian Wates, Kabupaten Pringsewu, Kamis (4/11).
Dikatakan Pj Bupati Pringsewu Sudarno Eddi, PUAP merupakan bentuk fasilitas bantuan modal usaha untuk para petani dan anggota kelompok tani, baik petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga petani yang dikoordinasikan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
"Pelaksanaan program PUAP di Kabupaten Pringsewu pada tahun 2008 masih tergabung dengan Kabupaten Tanggamus, yaitu sebanyak 15 Gapoktan di 5 kecamatan dan 15 pekon (desa, red), kemudian pada tahun 2009 mulai dilaksanakan secara terpisah dari Kabupaten Tanggamus, yakni hanya 1 Gapoktan di Pekon Tegalsari, Kecamatan Gadingrejo, dan tahun 2010 ini Pringsewu mendapatkan alokasi 15 Gapoktan yang berada di 15 pekon di 8 kecamatan,” ungkapnya.
Indikator keberhasilan yang ingin dicapai dari program PUAP tersebut, kata Pj Bupati, diantaranya adalah pemahaman, peningkatan kualitas, efektifitas, efisiensi, dan produktifitas, kemudian berkembangnya usaha agribisnis dan usaha ekonomi rumah tangga petani anggota kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan, berfungsinya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebagai unit usaha permodalan Gapoktan di perdesaan yang dikelola oleh petani, serta berkurangnya jumlah petani miskin dan pengangguran di perdesaan.
“Jenis usaha agribisnis yang dapat memperoleh dukungan bantuan dana BLM PUAP meliputi seluruh kegiatan usaha agribisnis modern, dari pengadaan dana produksi hingga pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, dimana dalam pelaksanaannya, penyaluran dana dikelola langsung oleh Gapoktan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di pekon-pekon lokasi PUAP,” ujarnya.
Keberhasilan pelaksanaan program PUAP ini, sambung Pj Bupati, akan sangat ditentukan oleh kesungguhan, kemampuan, dan partisipasi aktif para petani pelaksana program.
“Oleh karena itu, saya berpesan kepada seluruh anggota Gapoktan pelaksana PUAP agar senantiasa memegang amanah untuk secara bersungguh-sungguh melaksanakan usaha tersebut,” harap bupati.
Ditambahkan Pj Bupati Pringsewu, keberhasilan peserta PUAP ini merupakan refleksi dari keberhasilan semua pihak yang akan membawa dampak yang luas pada perkembangan ekonomi perdesaan dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
“ Karenanya, kepada tim teknis PUAP kabupaten, kecamatan, dan pekon, serta para angota komite pengarah, dan juga para camat dan kepala pekon, agar secara aktif membina dan mengarahkan pelaksanaan program PUAP ini, supaya dapat dicapai hasil yang optimal, dan pada tahun 2011 mendatang kita bisa berharap mendapat kucuran dana dengan jumlah minimal sama dengan kabupaten induk,” pungkasnya. (*/Isnanto Hapsara, A.Md)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar