PAGELARAN - Sosialisasi pengembangan pekarangan dan toga 2011 dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bihikmi Sufyan di Balai Pekon Bumiratu, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Selasa (19/7).
Sosialisasi ini juga dihadiri Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Ny.Hj.Lisnalela Sudarno Eddi, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny.Idrus Effendi, Inspektur Kabupaten Pringsewu H.Zulkifli, Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pringsewu H.Junaidi Hasyim, diikuti ibu-ibu dan kelompok PKK kecamatan setempat.
Dalam kesempatan tersebut, secara simbolis juga diserahkan bantuan bibit Toga kepada masyarakat setempat oleh Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bihikmi Sufyan dan Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Ny.Hj.Lisnalela Sudarno Eddi beserta Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny.Idrus Effendi.
Menurut Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bihikmi Sufyan, menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat merupakan pilihan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara mandiri, dimana pemerintah berupaya memasyarakatkan tanaman berkhasiat obat melalui Taman Obat Keluarga (Toga).
"Toga merupakan sebidang tanah di halaman, kebun atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat, sehingga masyarakat mampu mengatasi gangguan kesehatannya sendiri atau keluarganya dengan menggunakan pengobatan tradisional melalui pemanfaatan toga," katanya.
Diungkapkan Bihikmi, Indonesia kaya akan keaneka ragaman hayati yang mencapai sekira 30 ribu sepesies tanaman, dan sebagian besar memiliki khasiat sebagai tanaman obat yakni mencapai sekira 940 spesies tanaman.
Lebih lanjut Bihikmi menjelaskan jenis-jenis tanaman toga yang perlu ditanam masyarakat, diantarnya jenis tanaman yang banyak diperlukan masyarakat, tanaman yang mempunyai nilai ekonomi dan mudah dipasarkan, serta jenis tanaman yang termasuk kategori langka dan dapat tumbuh di daerah setempat, jenis tanaman yang mudah menanamnya dan mudah dibudidayakan, serta lazim digunakan sebagai obat di daerah setempat, sehingga telah diketahui keamanan dan manfaatnya.
"Toga merupakan cara yang efektif untuk dikembangkan khususnya pada masyarakat yang tinggal di daerah jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan formal, serta dapat mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk digunakan sebagai OT demi peningkatan pelayanan kesehatan dan ekonomi," pungkasnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu)