Warga Pagar Gunung
Gelar Wayang Golek
PRINGSEWU - Kegiatan Bersih Dusun pada hakikatnya merupakan bentuk ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia yang dicurahkan kepada kita sekalian, sekaligus guna memohon keselamatan dari Yang Maha Kuasa bagi segenap warga.
Bersih dusun juga merupakan sebuah ritual warisan dari nilai-nilai luhur budaya bangsa yang menunjukkan bahwa manusia menyatu dengan alam . Ritual ini juga dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap alam yang menghidupi kita.
Hal tersebut dikatakan Penjabat Bupati Pringsewu H.Sudarno Eddi dalam sambutan yang dibacakan Asisten II Setdakab H.Gatot Susilo saat acara bersih dusun dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1432 H di Dusun Pagargunung, Pekon Fajaragung, Kecamatan Pringsewu, Rabu (20/7) malam.
Acara ritual ini, kata bupati melalui Asisten II Setdakab H.Gatot Susilo yang didampingi Asisten I H.Firman Muntako, Kabag Tata Praja Firdaus Tarunajaya, Kepala Kesbangpol Pringsewu Yus Amri Agus, Kasat Pol-PP Pringsewu Sukarman, Camat Pringsewu Hasnurahim, yang juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Pringsewu FX Siman, biasanya berlangsung satu kali dalam setahun, yang terbagi dalam serangkaian acara, seperti halnya yang dilakukan warga Dusun Pagargunung dengan menggelar pergelaran Wayang Golek.
"Bersih Dusun dalam tradisi masyarakat kita, menjadi salah satu bagian dari tradisi selamatan yang merupakan sebuah upacara inti yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Di dalam acara selamatan ini, setiap orang berada dalam keselarasan, karena masyarakat tidak lagi dibedakan antara satu dengan yang lain, dimana antara yang satu dengan yang lainnya tidak dipandang lebih rendah atau lebih tinggi," katanya.
Bersih Dusun sebagai salah satu bentuk dari kegiatan selamatan, sambung dia, mempunyai ciri khas sendiri dibandingkan dengan yang lain, karena memiliki dimensi yang lebih luas, karena berkaitan erat dengan dimensi sosial dalam wilayah tertentu.
"Maka dari itu, pentingnya untuk mengadakan acara Bersih Dusun kadangkala tidak mudah untuk ditawar-tawar, karena merupakan sebuah wahana atau sarana dimana seluruh warga dapat berinteraksi sosial satu sama lain secara lebih intensif," tandasnya. (*)