Kabupaten Pringsewu memiliki potensi besar di bidang pertanian , perkebunan, dan kehutanan. Untuk bidang pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura, Pringsewu memiliki lahan seluas 36.849 hektar yang tersebar di delapan kecamatan daerah ini.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, dari data yang ada di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pringsewu, luas areal tanaman padi di seluruh wilayah Kabupaten Pringsewu mencapai 20.616 hektar, yang terdiri dari lahan sawah seluas 12.092 hektar dan selebihnya berupa lahan kering seluas 8.524 hektar.
“Dari total lahan sawah yang ada di daerah ini seluas 12.092 hektar, mampu mencapai produksi padi kering giling sebanyak 5,6 ton pertahun untuk setiap hektarnya,” katanya.
Kemudian komoditas pertanian lain, lanjut Sugesti, antara lain berupa tanaman jagung seluas 7.993 hektar, kedelai 66 hektar, sayur-sayuran 1.634 hektar, serta tanaman buah-buahan seluas 6.540 hektar.
Di bidang perkebunan , Kabupaten Pringsewu juga memiliki areal seluas 23.529,75 hektar dengan 5 komoditas unggulan seperti kopi (5.948,50 hektar), kakao (6.540,50 hektar), kelapa dalam (9.219,25 hektar), kelapa sawit (458,25 hektar), serta tanaman karet seluas 90,5 hektar.
“Sedangkan di bidang kehutanan, Kabupaten Pringsewu juga memiliki kawasan hutan seluas 13.287,24 hektar, yakni berupa hutan lindung seluas 7.567,24 hektar, maupun hutan produksi yang telah dikonversi seluas 5.720 hektar,” pungkasnya. (*)
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, dari data yang ada di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pringsewu, luas areal tanaman padi di seluruh wilayah Kabupaten Pringsewu mencapai 20.616 hektar, yang terdiri dari lahan sawah seluas 12.092 hektar dan selebihnya berupa lahan kering seluas 8.524 hektar.
“Dari total lahan sawah yang ada di daerah ini seluas 12.092 hektar, mampu mencapai produksi padi kering giling sebanyak 5,6 ton pertahun untuk setiap hektarnya,” katanya.
Kemudian komoditas pertanian lain, lanjut Sugesti, antara lain berupa tanaman jagung seluas 7.993 hektar, kedelai 66 hektar, sayur-sayuran 1.634 hektar, serta tanaman buah-buahan seluas 6.540 hektar.
Di bidang perkebunan , Kabupaten Pringsewu juga memiliki areal seluas 23.529,75 hektar dengan 5 komoditas unggulan seperti kopi (5.948,50 hektar), kakao (6.540,50 hektar), kelapa dalam (9.219,25 hektar), kelapa sawit (458,25 hektar), serta tanaman karet seluas 90,5 hektar.
“Sedangkan di bidang kehutanan, Kabupaten Pringsewu juga memiliki kawasan hutan seluas 13.287,24 hektar, yakni berupa hutan lindung seluas 7.567,24 hektar, maupun hutan produksi yang telah dikonversi seluas 5.720 hektar,” pungkasnya. (*)
Pemkab Pringsewu Tingkatkan Pelayanan Masyarakat
Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Pringsewu yang berkualitas menuju masyarakat yang sejahtera adalah ‘visi’ Kabupaten Pringsewu kedepan.
Selain visi tersebut, Kabupaten Pringsewu juga mempunyai misi meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan formal maupun informal disamping meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta mengembangkan infrastruktur dan supra struktur untuk menciptakan suatu iklim berusaha yang kondusif.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga bertekat meningkatkan produktivitas masyarakat Pringsewu, mengupayakan pengembangan sistem pemanfaatan ruang yang seimbang dan harmonis, dan meningkatkan serta mengembangkan kapasitas kelembagaan public yang lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Kabupaten Pringsewu yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No.48/2008 memiliki luas wilayah sekitar 625 km persegi, dihuni sekitar 368.318 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan, yang terdiri dari 96 pekon (desa) dan 5 kelurahan,” ujarnya, kemarin.
Sejumlah program pembangunan daerah, kata Sugesti, akan menjadi prioritas utama pada tahun 2010 ini, diantaranya adalah peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur ke-PU-an, perhubungan, pendidikan, pertanian, dan energi.
“Peningkatan pemeliharaan kesejahteraan rakyat, serta penataan kelembagaan dan pelaksanaan perlindungan sosial, peningkatan pelayanan dasar masyarakat seperti jamkesmas, pengobatan gratis, beasiswa, dan BOS, juga menjadi salah satu prioritas kami,” ujarnya lagi.
Disamping itu, lanjut Sugesti Hendarto, upaya peningkatan kualitas SDM dan pembinaan akhlak yang baik melalui peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, persamaan perlakuan sekolah negeri, swasta dan agama, juga akan diupayakan Pemkab Pringsewu, selain pemulihan ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan serta pembukaan lapangan kerja.
“Peningkatan kualitas pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan kapasitas pembangunan di segala bidang perubahan iklim serta lingkungan hidup, dan juga pemantapan dan penataan reformasi birokrasi dan penegakan hukum serta menjaga kondusifitas berdemokrasi dan keamanan daerah yang harmonis antar komponen masyarakat dan pemerintah, juga akan kami prioritaskan,” pungkasnya. (*)
Selain visi tersebut, Kabupaten Pringsewu juga mempunyai misi meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan formal maupun informal disamping meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta mengembangkan infrastruktur dan supra struktur untuk menciptakan suatu iklim berusaha yang kondusif.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga bertekat meningkatkan produktivitas masyarakat Pringsewu, mengupayakan pengembangan sistem pemanfaatan ruang yang seimbang dan harmonis, dan meningkatkan serta mengembangkan kapasitas kelembagaan public yang lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Kabupaten Pringsewu yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No.48/2008 memiliki luas wilayah sekitar 625 km persegi, dihuni sekitar 368.318 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan, yang terdiri dari 96 pekon (desa) dan 5 kelurahan,” ujarnya, kemarin.
Sejumlah program pembangunan daerah, kata Sugesti, akan menjadi prioritas utama pada tahun 2010 ini, diantaranya adalah peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur ke-PU-an, perhubungan, pendidikan, pertanian, dan energi.
“Peningkatan pemeliharaan kesejahteraan rakyat, serta penataan kelembagaan dan pelaksanaan perlindungan sosial, peningkatan pelayanan dasar masyarakat seperti jamkesmas, pengobatan gratis, beasiswa, dan BOS, juga menjadi salah satu prioritas kami,” ujarnya lagi.
Disamping itu, lanjut Sugesti Hendarto, upaya peningkatan kualitas SDM dan pembinaan akhlak yang baik melalui peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, persamaan perlakuan sekolah negeri, swasta dan agama, juga akan diupayakan Pemkab Pringsewu, selain pemulihan ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan serta pembukaan lapangan kerja.
“Peningkatan kualitas pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan kapasitas pembangunan di segala bidang perubahan iklim serta lingkungan hidup, dan juga pemantapan dan penataan reformasi birokrasi dan penegakan hukum serta menjaga kondusifitas berdemokrasi dan keamanan daerah yang harmonis antar komponen masyarakat dan pemerintah, juga akan kami prioritaskan,” pungkasnya. (*)
Pemkab Pringsewu Monitoring Satker
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu melalui Asisten I Bidang Pemerintahan H.Firman Muntako, S.Sos, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Drs.H.Gatot Susilo, MM, serta Asisten III Bidang Administrasi Umum H.Syahlulsyah, SH, MH, melakukan monitoring dan evaluasi (moneva) ke sejumlah satuan kerja (satker) di lingkungan Pemkab Pringsewu, Rabu (10/2).
Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, ada 4 (empat) satker yang dikunjungi para asisten tersebut yaitu Kantor Kelurahan Pringsewu Utara, Kantor Bagian Kepegawaian, Sekretariat DPRD, serta Kantor Kecamatan Pringsewu.
“Tujuan dilakukannya monitoring dan evaluasi ini adalah dalam rangka melakukan pembinaan maupun pengarahan terhadap satuan kerja yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, dalam rangka pelayanan kepada masyarakat,” katanya kemarin.
Selain memonitor dan mengevaluasi kinerja satker terkait pelayanan kepada masyarakat, lanjutnya, juga meninjau sejumlah bangunan atau ruangan yang sekiranya bisa dipergunakan sejumlah bagian terkait pengembangan organisasi.
“Seperti halnya saat meninjau Sekretariat DPRD Kabupaten Pringsewu, seyogyanya gedung DPRD tersebut agar tidak dipergunakan untuk kegiatan acara tanpa seizing dari bupati. Karena dikhawatirkan bila gedung DPRD dipakai untuk kegiatan-kegiatan umum, saat anggota DPRD Kabupaten Pringsewu nanti masuk, malah sudah rusak,” pungkasnya. (*)
Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, ada 4 (empat) satker yang dikunjungi para asisten tersebut yaitu Kantor Kelurahan Pringsewu Utara, Kantor Bagian Kepegawaian, Sekretariat DPRD, serta Kantor Kecamatan Pringsewu.
“Tujuan dilakukannya monitoring dan evaluasi ini adalah dalam rangka melakukan pembinaan maupun pengarahan terhadap satuan kerja yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, dalam rangka pelayanan kepada masyarakat,” katanya kemarin.
Selain memonitor dan mengevaluasi kinerja satker terkait pelayanan kepada masyarakat, lanjutnya, juga meninjau sejumlah bangunan atau ruangan yang sekiranya bisa dipergunakan sejumlah bagian terkait pengembangan organisasi.
“Seperti halnya saat meninjau Sekretariat DPRD Kabupaten Pringsewu, seyogyanya gedung DPRD tersebut agar tidak dipergunakan untuk kegiatan acara tanpa seizing dari bupati. Karena dikhawatirkan bila gedung DPRD dipakai untuk kegiatan-kegiatan umum, saat anggota DPRD Kabupaten Pringsewu nanti masuk, malah sudah rusak,” pungkasnya. (*)
Pringsewu Siap Tampil Di MTQ Tingkat Provinsi Di Liwa
Kabupaten Pringsewu bersiap diri mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Lampung di Liwa, Kabupaten Lampung Barat, pada bulan April 2010 mendatang.
Menurut Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu H.Firman Muntako, S.Sos, pada prinsipnya Kabupaten Pringsewu akan mengikuti semua tangkai perlombaan.
“Pesan Bapak Bupati, kita jangan hanya sekedar ikut, tetapi harus menjadi juara,” kata Firman Muntako, saat membuka rapat persiapan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tingkat Kabupaten Pringsewu di aula Kantor Departemen Agama (Kandepag) Kabupaten Pringsewu, Rabu (10/2).
Dikatakan Firman Muntako, meskipun Kabupaten Pringsewu di ajang MTQ Liwa nanti merupakan penampilan perdana, akan tetapi berusaha tampil secara maksimal, kendatipun dengan anggaran yang terbatas.
Sementara itu Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial (Kabag Kessos) Setdakab Pringsewu Drs.H.Syamsul Bachri, mengatakan sebelum mengikuti MTQ Tingkat Provinsi Lampung tersebut, akan diselenggarakan terlebih dahulu Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ), yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 23-24 Februari 2010 mendatang di SMK Islam KH Ghalib Pringsewu.
“STQ diselenggarakan guna menyeleksi calon peserta MTQ di Liwa nanti, khususnya untuk 2 tangkai lomba Tilawah dan Hafidz Qur’an, yang akan diikuti sebanyaki 54 peserta. Sedangkan untuk tangkai lomba yang lain, akan dipilih melalui penetapan,” jelasnya.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, mengatakan, meskipun Pringsewu merupakan Daerah Otonom (DOB), tetapi untuk lomba MTQ, saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Tanggamus , daerah Pringsewu merupakan lumbung para juara.
“Banyak peserta MTQ yang berasal dari Pringsewu yang selama ini mendapat predikat juara, karena memang Pringsewu memiliki potensi yang sangat besar di bidang itu,” ujarnya.
Dalam rapat persiapan STQ Kabupaten Pringsewu yang dihadiri Asisten I H.Firman Muntako, S.Sos, Kabag Kessos Drs.H.Syamsul Bachri, Plt Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pringsewu Drs.H.Budi Cipto Utomo, para kepala KUA kecamatan dan undangan lainnya, tersusun kepanitiaan penyelenggaraan STQ Tingkat Kabupaten Pringsewu tahun 2010, yaitu sebagai Penasehat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud, Ketua Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, Wakil Ketua I Asisten 1 H.Firman Muntako, S.Sos, Wakil Ketua II Kepala Kandepag Kabupaten Pringsewu Drs.H.Budi Cipto Utomo, serta Sekretaris Kabag Kessos Drs.H.Syamsul Bachri.
Selain itu, kepanitiaan juga dilengkapi dengan sejumlah seksi-seksi, yakni Seksi Acara Wahyu Arswendo, Oki Herawan, Junaidi Siradj, dan H.Murdi Amin.
Kemudian Seksi Humas dan Dokumentasi adalah Kabag Humas Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, Drs.Thamrin, dan Wiwit Sutriono.
Seksi Perlengkapan adalah Kabag Umum Pemkab Pringsewu Arif Nugroho, Syamsul, dan Muzanni, serta Seksi Konsumsi Lindawati dan Miftahul Huda.
Kemudian terpilih juga Dewan Hakim yang diketuai oleh Drs.H.Zamrak, Sekretaris Sugiyono, S.Ag, dan Wakil Sekretaris Junaidi, S.Ag. (*)
Menurut Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu H.Firman Muntako, S.Sos, pada prinsipnya Kabupaten Pringsewu akan mengikuti semua tangkai perlombaan.
“Pesan Bapak Bupati, kita jangan hanya sekedar ikut, tetapi harus menjadi juara,” kata Firman Muntako, saat membuka rapat persiapan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tingkat Kabupaten Pringsewu di aula Kantor Departemen Agama (Kandepag) Kabupaten Pringsewu, Rabu (10/2).
Dikatakan Firman Muntako, meskipun Kabupaten Pringsewu di ajang MTQ Liwa nanti merupakan penampilan perdana, akan tetapi berusaha tampil secara maksimal, kendatipun dengan anggaran yang terbatas.
Sementara itu Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial (Kabag Kessos) Setdakab Pringsewu Drs.H.Syamsul Bachri, mengatakan sebelum mengikuti MTQ Tingkat Provinsi Lampung tersebut, akan diselenggarakan terlebih dahulu Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ), yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 23-24 Februari 2010 mendatang di SMK Islam KH Ghalib Pringsewu.
“STQ diselenggarakan guna menyeleksi calon peserta MTQ di Liwa nanti, khususnya untuk 2 tangkai lomba Tilawah dan Hafidz Qur’an, yang akan diikuti sebanyaki 54 peserta. Sedangkan untuk tangkai lomba yang lain, akan dipilih melalui penetapan,” jelasnya.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, mengatakan, meskipun Pringsewu merupakan Daerah Otonom (DOB), tetapi untuk lomba MTQ, saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Tanggamus , daerah Pringsewu merupakan lumbung para juara.
“Banyak peserta MTQ yang berasal dari Pringsewu yang selama ini mendapat predikat juara, karena memang Pringsewu memiliki potensi yang sangat besar di bidang itu,” ujarnya.
Dalam rapat persiapan STQ Kabupaten Pringsewu yang dihadiri Asisten I H.Firman Muntako, S.Sos, Kabag Kessos Drs.H.Syamsul Bachri, Plt Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pringsewu Drs.H.Budi Cipto Utomo, para kepala KUA kecamatan dan undangan lainnya, tersusun kepanitiaan penyelenggaraan STQ Tingkat Kabupaten Pringsewu tahun 2010, yaitu sebagai Penasehat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud, Ketua Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, Wakil Ketua I Asisten 1 H.Firman Muntako, S.Sos, Wakil Ketua II Kepala Kandepag Kabupaten Pringsewu Drs.H.Budi Cipto Utomo, serta Sekretaris Kabag Kessos Drs.H.Syamsul Bachri.
Selain itu, kepanitiaan juga dilengkapi dengan sejumlah seksi-seksi, yakni Seksi Acara Wahyu Arswendo, Oki Herawan, Junaidi Siradj, dan H.Murdi Amin.
Kemudian Seksi Humas dan Dokumentasi adalah Kabag Humas Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, Drs.Thamrin, dan Wiwit Sutriono.
Seksi Perlengkapan adalah Kabag Umum Pemkab Pringsewu Arif Nugroho, Syamsul, dan Muzanni, serta Seksi Konsumsi Lindawati dan Miftahul Huda.
Kemudian terpilih juga Dewan Hakim yang diketuai oleh Drs.H.Zamrak, Sekretaris Sugiyono, S.Ag, dan Wakil Sekretaris Junaidi, S.Ag. (*)
Pemkab Pringsewu Bertekat Majukan Dunia Pendidikan
Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu bertekat memajukan dunia pendidikan di daerah ini, kendatipun dengan anggaran yang sangat minim.Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menganggarkan dana pendamping (sharing) untuk Dinas Pendidikan setempat, guna mendapatkan sejumlah program bantuan dari pemerintah pusat.
Demikian diungkapkan Penjabat Bupati Kabupaten Pringsewu Ir.Helmi Machmud saat bersilaturahmi dengan jajaran Dinas Pendidikan dari Kecamatan Ambarawa, Pardasuka, dan Gadingrejo, di Balai Desa Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Jumat (12/2).
Dikatakan Penjabat Bupati, untuk tahun anggaran 2010, Kabupaten Pringsewu telah mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan sebesar Rp.13 milyar lebih.
“Ini merupakan salah satu upaya Pemkab Pringsewu untuk memajukan dunia pendidikan,” kata Helmi Machmud.
Kabupaten Pringsewu, lanjut bupati, sejak dahulu memang dikenal akan kemajuannya di bidang pendidikan. Terbukti dengan banyaknya sejumlah tokoh nasional maupun daerah yang lahir dan besar, maupun yang hanya mengenyam pendidikan di Pringsewu, seperti Kepala BKKBN Pusat Dr.Sugiri Syarif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur RSPAD Brigjen TNI Supriantoro, Rektor Universitas Lampung (Unila) Profesor Dr.Ir.H.Sugeng P.Hariyanto, M.Sc, mantan Rektor Unila Prof.Dr.Ir.H.Muhajir Utomo, M.Sc, dan lain-lain.
“Dengan sejarah pendidikan yang yang membanggakan tersebut, mari kita jadikan Kabupaten Pringsewu sebagai kabupaten yang maju khususnya di bidang pendidikan. Bayangkan, sejak masih berstatus sebagai kecamatan saja, Pringsewu sudah memiliki 7 buah perguruan tinggi. Sekarang setelah menjadi kabupaten, dipastikan jumlah perguruan tinggi di daerah ini akan bertambah,” ujarnya.
Oleh karena itu, pinta bupati, pihaknya mengajak seluruh insan pendidikan di Kabupaten Pringsewu agar lebih giat lagi dalam memajukan lembaga pendidikannya masing-masing dengan pelayanan yang prima.
“Diawali dengan kedisiplinan para pendidik, bekerjasama dengan komite sekolah dan masyarakat sekitar, dalam rangka merealiasikan program-program sekolah,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto menambahkan, acara silaturahmi antara Penjabat Bupati Kabupaten Pringsewu Ir.Helmi Machmud dengan jajaran dunia pendidikan dari tiga kecamatan tersebut, diikuti para Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Dinas Pendidikan, para kepala sekolah, pengawas sekolah dari Kecamatan Ambarawa, Pardasuka, dan Gadingrejo, serta dihadiri Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Pringsewu Rimir Mirhadi, SH. (*)
Meskipun diwarnai berbagai kekurangan dan keterbatasan, Kabupaten Pringsewu bertekat mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Lampung ke-38 yang akan diselenggarakan di Liwa, Ibukota Kabupaten Lampung Barat, pada bulan April 2010 mendatang.
Sebagai upaya persiapan menghadapi perhelatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Pringsewu menyelenggarakan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) selama 2 hari (Selasa-Rabu, 23-24 Februari 2010).
“Karena keterbatasan itulah, maka penyelenggaraan MTQ tingkat Kabupaten Pringsewu belum dapat diselenggarakan. Namun demikian, jangan membuat kita berhenti untuk tetap menggali potensi di bidang Tilawatil Qur’an. Karena itulah kita menyelenggarakan STQ guna mencari bibit potensi di bidang Tilawatil Qur’an yang akan dipersiapkan untuk mewakili Pringsewu dalam MTQ di Liwa, Lampung Barat, April mendatang,” kata Penjabat Bupati Pringsewu Ir. H. Helmi Machmud, saat membuka STQ tingkat Kabupaten Pringsewu di Pesantren KH. Ghalib, Pringsewu, Selasa (23/2).
Dikatakan Penjabat Bupati Pringsewu, STQ bukan hanya sekedar perlombaan seni baca Al-qur’an semata, namun lebih penting dari itu yaitu sebagai sarana untuk menumbuh kembangkan kecintaan terhadap Al Qur’an untuk ditanamkan dalam hati dan diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya merasa bahagia dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an tingkat Kabupaten Pringsewu ini. Melalui kegiatan ini diharapkan akan dapat mensyiarkan Al-Qur’an dikalangan umat islam Pringsewu,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Penjabat Bupati dengan dikumandangkannya ayat-ayat suci Al-Qur’an, semoga dapat menyadarkan kita untuk kembali kepada nilai-nilai islamiyah yang hakiki sesuai dengan tuntunan yang di ajarkan dalam kitab suci tersebut.
“Kepada para Qori’ dan Qori’ah maupun Hafidz dan Hafidzah semoga dapat meningkatkan kualitas dan pemahamannya terhadap Al-Qur’an, dan dari sini akan tampil Qori’ dan Qori’ah yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Pringsewu di arena MTQ tingkat Provinsi Lampung di Liwa, Lampung Barat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LPTQ Kabupaten Pringsewu Drs. H. Zulkifli Maliki dalam laporannya yang dibacakan Asisten I H. Firman Muntako, S.Sos mengatakan berdasarkan surat Keputusan Gubernur Provinsi Lampung Nomor G/60/B.IX/HK/2009, tertanggal 24 September 2009, tentang penunjukan Kabupaten Lampung Barat sebagai tempat penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Lampung ke-38, maka Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Pringsewu telah menyusun beberapa agenda kegiatan, yang salah satunya adalah STQ yang sedang dilaksanakan.
“Pada pelaksanaan STQ yang bertema Dengan Pelaksanaan STQ Kita Tingkatkan Kualitas Keimanan dan Ketaqwaan Serta Wujudkan Genereasi Yang Qur’ani ini, cabang-cabang yang akan diseleksi hanya 2 cabang yaitu Tilawatil Qur’an dan Tahfidzul Qur’an. Sedangkan peserta STQ adalah peserta yang telah terdaftar dari kecamatan-kecamatan yang berjumlah 54 orang,” katanya.
Sedangkan, pembinaan peserta MTQ Provinsi hasil STQ Kabupaten Pringsewu ini, lanjutnya, akan dilaksanakan pada bulan Maret mendatang dengan pembina dari unsur Provinsi dan Kabupaten.
“Dengan diadakannya pembinaan yang intensif diharapkan para peserta yang akan mengikuti perlombaan mendapatkan prestasi yang memuaskan dan sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat Pringsewu,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto menambahkan, selama ini saat Pringsewu masih menjadi bagian dari Kabupaten Tanggamus, Pringsewu merupakan lumbung para juara qori dan qoriah yang mewakili Kabupatern Tanggamus dalam ajang MTQ tingkat Provinsi Lampung.
Dalam acara pembukaan STQ yang baru pertama kali diselenggarakan di Kabupaten Pringsewu tersebut, selain Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud, Asisten I, beserta jajaran Pemkab Pringsewu, juga hadir Plt Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pringsewu Drs.H.Cipto Budi Utomo, tokoh masyarakat, tokoh agama, undangan, serta puluhan peserta yang berasal dari delapan kecamatan se-Kabupaten Pringsewu.
“Perlombaan tersebut berlangsung meriah namun penuh khidmat,” kata Sugesti. (*)
KPRI Jejama Secancanan Terbentuk
Penjabat Bupati Kabupaten Pringsewu, Ir. Hi. Helmi Machmud melantik dan mengukuhkan pengurus dan pengawas Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Jejama Secancanan Kabupaten Pringsewu, di gedung KBIH KH Ghalib, Pringsewu, Kamis (4/3).
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Pringsewu Ir.Helmi Machmud mengatakan, Kabupaten Pringsewu merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Lampung yang pertama kali mendirikan koperasi pegawai.
“Hal ini merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Dengan simpanan pokok sebesar Rp.50 ribu dan simpanan wajib Rp.10 ribu per-bulan, dengan jumlah PNS yang menjadi anggotanya sebanyak 6.544 orang, dalam waktu3 bulan pertama akan terhimpun dana sebesar Rp. 523.520.000,” kata Penjabat Bupati Pringsewu yang juga selaku Penasehat KPRI Jejama Secancanan.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Jejama Secancanan Pringsewu terbentuk berdasarkan hasil musayawarah sebelumnya, yang dihadiri sejumlah satuan kerja (satker).
Adapun para pengurus KPRI Jejama Secancanan Kabupaten Pringsewu yang dilantik tersebut adalah sebagai Ketua Sukarman, S.Pd, Wakil Ketua I Drs.Syamsir Azhar, Wakil Ketua II Dra.Dyah Murniati Fitri, Sekretaris M.Nurdin, S.STP, Wakil Sekretaris I Drs.Ridwan Mas’ud, Wakil Ketuia II Drs.Iwan Muslimin, MM, serta Bendahara Yatino, SE.
Sedangkan Dewan Pengawas terdiri Drs.H.Zulkifli Maliki, Ir.H.Achmad Alwi Siregar, Drs.H.Gatot Susilo, MM, Drs.H.Bahagia Saputra, dan Hadiyatno.
Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto menjelaskan KPRI Jejama Secancanan dibentuk dalam rangka mensejahterakan anggotanya. (*)
BPS Sosialisasi SP 2010
PRINGSEWU - Sensus penduduk penting dilakukan, karena menjadi dasar bagi seluruh sektor terkait dalam setiap kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Kegiatan sensus juga bertujuan untuk menghasilkan data otentik yang digunakan untuk mendukung perencanaan dan evaluasi pembangunan yang berkualitas, menghasilkan database kependudukan yang komprehensif dan menyeluruh seperti bidang kesejahteraan, ketenaga kerjaan, kesehatan dan pendidikan serta menghasilkan data yang diperlukan sebagai titik tolak untuk menetapkan target selanjutnya.
Demikian dikatakan Penjabat Bupati Kabupaten Pringsewu Ir.Helmi Machmud, dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu H.Firman Muntako, S.Sos, dalam acara sosialisasi Sensus Penduduk tahun 2010, di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Rabu (3/3).
Dikatakannya, ketersediaan data yang ‘up to date’ dan valid serta terintegrasi menjadi hal sangat sangat penting, meskipun disadari data mengenai kependudukan bersifat dinamis, yang disebabkan adanya peristiwa kependudukan, sehingga setiap saat pasti akan terjadi perubahan jumlah penduduk.
“Momentum sensus penduduk 2010 yang akan dilaksanakan nantinya, kiranya dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki data kependudukan yang telah ada sebelumnya, sehingga validitasnya tetap dapat dipercaya,” katanya.
Sensus penduduk yang akan dilaksanakan nanti, kata dia, juga erat kaitannya dengan persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), sebagaimana yang tercantum dalam Undang – Undang No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan administrasi kependudukan adalah menyediakan data kependudukan yang menjadi dasar bagi seluruh sektor terkait dalam setiap kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, termasuk Pemilihan Umum Kepala Daerah.
“Karena itu, saya menghimbau kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah di Kabupaten Pringsewu, untuk mendukung dan mensukseskan Sensus Penduduk 2010 tersebut, dengan tugas dan fungsi masing-masing, dan senantiasa berkoordinasi satu sama lain, agar nantinya data yang didapatkan tidak menyimpang dari tujuan pendataan tersebut,” ujarnya.
Kepada BPS, lanjutnya, diharapkan dapat berusaha secara maksimal untuk melaksanakan kegiatan Sensus Penduduk tersebut, dengan melaksanakannya sesuai dengan konsep dan metodologi yang telah ditentukan.
Hadir dalam acara sosialisasi tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Statistik Sosial Provinsi Lampung Ir.Herum Fajarwati, MM, mewakili Kepala Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Kepala BPS Tanggamus Ir.Dwiyana Suharyati, MM, serta sejumlah kepala satuan kerja (satker) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu. (*)
Membangun Pringsewu Harus Dengan Terobosan
PRINGSEWU - Dalam upaya membangun Kabupaten Pringsewu yang baru seumur jagung, tidak mungkin hanya dilakukan dengan upaya yang bersifat konvensional dan rutinitas saja. Untuk itu, maka strategi pembangunan dalam berbagai bentuk langkah gerakan terobosan harus segera dilakukan.
Demikian dikatakan Penjabat Bupati Kabupaten Pringsewu Ir.Helmi Machmud, dalam kata sambutan yang dibacakan oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Gatot Susilo, MM, saat menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pengusaha Kontraktor Seluruh Indonesia (Apaksindo) Kabupaten Pringsewu, di Kantor DPC Apaksindo Kabupaten Pringsewu di Jalan A.Yani, Sidoharjo, Pringsewu, Rabu (3/3).
Dikatakannya, sebagai mitra pemerintah daerah, Apaksindo Pringsewu harus senantiasa lebih kreatif, proaktif, responsif, dan inovatif dalam menghadapi semua tantangan yang ada dan mampu mencari alternatif penyelesaian serta berani mengambil keputusan secara tepat dan cepat, yang semata-mata untuk kepentingan suksesnya pembangun dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pringsewu.
“Sebagai bentuk implementasi sebuah profesionalitas seorang pengusaha, hendaklah tidak selalu mengejar proyek-proyek dari pemerintah, tapi bagaimana dapat membuat suatu usaha sendiri yang dapat meningkatkan pembangunan daerah Kabupaten Pringsewu,” katanya.
Penjabat Bupati juga menghimbau seluruh anggota asosiasi profesi baik yang bergabung dalam Apaksindo, maupun organisasi profesi lainnya, untuk dapat bekerja keras meningkatkan kinerja dan daya saing, baik pada skala lokal maupun nasional, hingga internasional.
“Selalu berpegang teguh kepada aturan yang berlaku dengan selalu memiliki kesadaran yang tinggi dengan memperhatikan kualitas dan ketepatan waktu yang berdaya guna dan berhasil guna demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Apaksindo Pringsewu, lanjut dia, hendaknya juga dapat memberikan karya terbaiknya bagi masyarakat, bangsa, dan negara, terutama Kabupaten Pringsewu yang sedang giat-giatnya melakukan pembenahan di segala bidang, demi menciptakan kehidupan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu kami ucapkan selamat kepada segenap pengurus Apaksindo yang baru dilantik, semoga Apaksindo Pringsewu dapat menjadi Asosiasi Yang Terdepan dalam pembangunan di Bumi Jejama Secancanan ini,” harapnya. (*)
APDESI Pringsewu Dilantik
PRINGSEWU- Keberadaan pemerintahan desa merupakan lini terdepan dalam sistem dan struktur pemerintahan. Maka dalam mekanisme penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah desa merupakan ujung tombak dan unsur terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Karena itulah pemerintah desa dituntut untuk lebih aspiratif serta tanggap terhadap perkembangan situasi dan kondisi kehidupan masyarakatnya.
Demikian dikatakan Penjabat Bupati Pringsewu Ir.Helmi Machmud, saat menghadiri acara perlantikan Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Pringsewu di Balai Pekon Patoman, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Senin (8/3).
“APDESI sebagai wadah organisasi pemerintahan desa yang ada di wilayah Kabupaten Pringsewu, diharapkan dapat mengemban fungsi tersebut dengan baik,” kata Penjabat Bupati Helmi Machmud.
APDESI sebagai wadah aparatur pemerintah desa, kata bupati, selain sebagai sebagai tempat untuk bersilaturahmi, dan mempererat tali persaudaraan diantara sesama pemerintah desa, juga merupakan tempat menyalurkan aspirasi aparatur pemerintahan desa.
“Namun demikian, dalam menyalurkan aspirasinya, APDESI diharapkan tidak menyalurkannya sendiri-sendiri, akan tetapi harus disampaikan dan dibicarakan secara bersama dalam wadah organisasi. Mari kita bersama-sama menciptakan suasana Pringsewu yang kondusif, guna kelancaran pembangunan di Kabupaten Pringsewu yang kita cintai ini,” ujarnya.
Ketua APDESI Provinsi Lampung Suhardi, S.Sos, MM, juga mengharapkan APDESI Kabupaten Pringsewu untuk menjaga persatuan dan kesatuan dan bahu membahu membangun Kabupaten Pringsewu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai visi dan misi APDESI yaitu mensejahterakan masyarakat.
“Ketegasan dan kedisplinan janganlah dianggap sebagai arogansi. Sebagai daerah pemekaran baru, Pringsewu memerlukan pemimpin yang tegas dan disiplin, agar daerah ini dapat sejajar dengan daerah lain,” kata Suhardi.
Acara pelantikan pengurus APDESI Kabupaten Pringsewu tersebut juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, Asisten I H.Firman Muntako, S.Sos, Inspektur Kabupaten Pringsewu H,Ir.Achmad Alwi Siregar, Kepala Bappeda Pringsewu H.Hotman Atik, para camat, serta sejumlah kepala satuan kerja di lingkungan pemerintah Kabupaten Pringsewu.
Adapun pengurus APDESI Kabupaten Pringsewu yang dilantik tersebut adalah sebagai Ketua H.Syamsuddin, Ketua II Sujanis, Ketua III Purwono, Sekretaris I sariman, Sekretaris II Drs.Zubaidan, Sekretaris III Purwono, Bendahara I Hendri Sutarwan, dan Bendahara II Achmad Hijar.
Sementara itu Kepala Bagian Humas dan Protokol Drs. Sugesti Hendarto menambahkan, bahwa APDESI adalah merupakan bagian dari srtuktur pemerintahan di Kabupaten Pringsewu. “APDESI bukan merupakan mitra pemerintah, tapi merupakan bagian dari struktur pemerintahan, dimana kepala pekon bertanggung jawab kepada bupati sebagai atasan,” tambahnya.(*)
Sekda Pringsewu Lantik Pejabat Eselon III Dan IV
PRINGSEWU - Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud, melantik 26 pejabat struktural eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu.
Pelantikan berlangsung di ruang rapat paripurna gedung DPRD Kabupaten Pringsewu, Senin (8/3).
Pelantikan pejabat tersebut didasarkan atas Keputusan Penjabat Bupati Pringsewu No.821/59/08/2010 tertanggal 18 Februari 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural Eselon IV UPT Puskesmas, No.821/71/08/2010 tertanggal 3 Maret 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam jabatan Struktural Eselon III, No.821/72/08/2010 tertanggal 5 Maret 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural Eselon IV, No.821/73/08/2010 tertanggal 5 Maret 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural Eselon III, serta No.821/75/08/2010 tertanggal 5 Maret 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural Eselon IV di lingkungan Kabupaten Pringsewu.
Para pejabat struktural eselon III dan IV yang dilantik tersebut adalah Drs.Firdaus Tarunajaya, MM (Kabid Pemerintahan Pekon pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon), Drs.Junaidi (Kabag Tata Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu), Sugeng Pramono, SE (Lurah Pringsewu Selatan), Sukaria (Lurah Pringsewu Timur), A.Heru Oktafa Yusuf, S.STP (Lurah Pringsewu Barat), Yanuar Haryanto, S.Sos (Lurah Pringsewu Utara), Zailani Nahrawi (Lurah Pajaresuk), Drs.H.Tukiran (Kasi Pendidik Luar Sekolah dan Menengah Dinas Pendidikan), Khairullah, SP (kasi Ketenagaan pada Kantor P4K), Dewanto Dwin Utomo, SH (Kasubbag Umum pada Bagian Umum dan Aset Daerah Setdakab Pringsewu), Dedi S.Kusumah (Kasubbag Umum Kepegawaian Kecamatan gadingrejo), M.Thohir, S.Sos, MM (Kabid Pendapatan dan Penetapan Dispenda), Purwanto, SH (Sekretaris Kecamatan Pardasuka), Renfil, SH (Kasi Aparatur pada Inspektorat Kabupaten Pringsewu), Yanwir, S.Pd (Kasi SMP/MTs dan SMPLB Dinas Pendidikan), Drg.Endy Zefri (Kepala Puskesmas Ambarawa), Imanda Amin, SKM (Kepala Puskesmas gadingrejo), dr.Herman Syahrial (Kepala Puskesmas Pringsewu), Sufriyanto, SKM (Kepala Puskesmas Pagelaran), Sugeng Hs, SKM (Kepala Puskesmas Adiluwih), dr.Andi Rahman (Kepala Puskesmas Sukoharjo), Jarwo Sutikno, A.Md.Keb (Kepala Puskesmas Banyumas), dr.Hadi Muchtarom (Kepala Puskesmas Wates), dr.Rahmat Sukoco (Kepala Puskesmas Pardasuka), Ahmad Subagia (Kepala Puskesmas Bumiratu), serta dr.Ulinnoha (Jabatan Fungsional Dokter Pertama Puskesmas Pagelaran).
Dalam sambutannya Sekda Kabupaten Pringsewu Drs.Hi.Zulkifli Maliki mengatakan pelaksanaan pelantikan para pejabat struktural Eselon III dan IV adalah dalam rangka peningkatan kinerja.
“Untuk itu harus ada upaya dan langkah nyata terkait peningkatan kinerja tersebut. Mutasi bukan hal yang aneh dalam jabatan struktural. Kebijakan tersebut juga untuk memberikan kesempatan kepada pejabat tersebut untuk menunjukan kinerjannya,” kata Sekda.
Khusus untuk lurah, lanjut Sekda, merupakan perangkat daerah yang mempunyai tugas yang sama seperti kepala pekon.
“Lurah harus menjadi contoh bagi 96 kepala pekon lainnya di Kabupaten Pringsewu, terutama dalam masalah penarikan PBB. Lurah juga harus hati-hati dalam melaksanakan tugas agar tidak ditunggangi oleh kepentingan tertentu,” tandasnnya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menambahkan, mutasi, rotasi, promosi, dalam jajaran PNS merupakan hal yang biasa.(*)
Warga Pardasuka Gelar Pengajian Akbar
Masyarakat Pekon (Desa) Wargomulyo, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Selasa (29/6) menggelar pengajian akbar dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW dan haul KH.Ibnu Qosim Bakri ke-13 dan Hj.Siti Jumanah ke-1, yang dipusatkan di Masjid Agung Wargomulyo.
Pengajian akbar yang menghadirkan penceramah KH Achmad Halwani, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu H.Helmi Machmud beserta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH.Sujadi Saddad, sejumlah anggota DPRD Pringsewu dari Kecamatan Pardasuka, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
Pj Bupati Pringsewu H.Helmi Machmud dalam sambutannya mengatakan peringatan Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat islam di seluruh dunia, karena dalam peristiwa tersebut Rasulullah SAW mendapatkan mu’zijat yang sangat luar biasa, dimana dalam satu malam perjalanannya dari Masjidil Haram di Kota Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Kota Yerusalem, serta perjalanannya ke Sidhratul Muntaha, beliau menerima wahyu berupa perintah menunaikan shalat lima waktu untuk seluruh umatnya.
“Peringatan Isra’ Mi’raj ini, merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas keshalehan melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari,” kata bupati.
Dengan peringatan Isra’ Mi’raj ini, lanjut bupati, diharapkan juga dapat menjadi ajang silaturahim diantara sesama umat Muslim guna meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, sehingga terjalin kehidupan beragama yang berkualitas di Kabupaten Pringsewu.
“Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj ini, yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan meneladani kehidupan maupun ajaran-ajaran Rasullullah,” ujarnya. (*)
Masyarakat Pekon (Desa) Wargomulyo, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Selasa (29/6) menggelar pengajian akbar dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW dan haul KH.Ibnu Qosim Bakri ke-13 dan Hj.Siti Jumanah ke-1, yang dipusatkan di Masjid Agung Wargomulyo.
Pengajian akbar yang menghadirkan penceramah KH Achmad Halwani, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu H.Helmi Machmud beserta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH.Sujadi Saddad, sejumlah anggota DPRD Pringsewu dari Kecamatan Pardasuka, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
Pj Bupati Pringsewu H.Helmi Machmud dalam sambutannya mengatakan peringatan Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat islam di seluruh dunia, karena dalam peristiwa tersebut Rasulullah SAW mendapatkan mu’zijat yang sangat luar biasa, dimana dalam satu malam perjalanannya dari Masjidil Haram di Kota Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Kota Yerusalem, serta perjalanannya ke Sidhratul Muntaha, beliau menerima wahyu berupa perintah menunaikan shalat lima waktu untuk seluruh umatnya.
“Peringatan Isra’ Mi’raj ini, merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas keshalehan melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari,” kata bupati.
Dengan peringatan Isra’ Mi’raj ini, lanjut bupati, diharapkan juga dapat menjadi ajang silaturahim diantara sesama umat Muslim guna meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, sehingga terjalin kehidupan beragama yang berkualitas di Kabupaten Pringsewu.
“Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj ini, yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan meneladani kehidupan maupun ajaran-ajaran Rasullullah,” ujarnya. (*)
Sekda Resmikan Seragam Baru Akbid Alifa
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pringsewu Drs.H.ZulkifliMaliki meresmikan pemakaian seragam baru 87 mahasiswa baru tingkat I Akademi Kebidanan ALIFA di kampus AKBID ALIFA Sidoharjo, Pringsewu, Rabu (10/3).
Dalam sambutannya, Drs. Hi Zulkifli Maliki mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pringsewu menyambut baik upaya AKBID ALIFA Pringsewu yang telah mendidik para tenaga kesehatan yang profesional, khususnya tenaga bidan.
“Diharapkan keberadaan AKBID ALIFA Pringsewu di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Pringsewu dapat turut membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Pringsewu yang handal dalam mencetak tenaga-tenaga professional dan terampil di bidang kesehatan khususnya tenaga bidan,” ujarnya.
Ditambahkan Zulkifli, yang terpenting dan perlu diterapkan mahasiswa yaitu disiplin dalam menjalankan tugas dan profesinya nanti, karena kunci keberhasilan suatu tugas bukan hanya prestasi melainkan dengan disiplin.
Terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu, Drs. Sugesti Hendarto mengatakan, AKBID ALIFA dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu berpeluang melakukan kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat Pringsewu.(*)
Asisten II Buka Musrenbang Kecamatan Sukoharjo
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Sukoharjo berlangsung di aula Kantor Kecamatan Sukoharjo, Selasa (09/03).
Musrenbang tersebut dibuka Asisten II Pemkab Pringsewu Drs. H. Gatot Susilo,MM., serta dihadiri sejumlah pejabat Satker di lingkungan Pemkab Pringsewu, unsur Muspika Kecamatan Sukoharjo, dan para Kepala Pekon se Kecamatan Sukoharjo.
Dalam sambutannya, Asisten II Drs. Drs. H. Gatot Susilo,MM. mengatakan Musrenbang merupakan suatu tahapan penyusunan untuk program-program selanjutnya.
“Kegiatan Musrenbang ini jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial belaka, namun sedapat mungkin ada realisasinya,“ kata dia.
Lebih lanjut diungkapkan Asisten II, bahwa Kecamatan Sukoharjo akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp.6 milyar lebih untuk 15 kegiatan, meskipun pendapatan Kecamatan Sukoharjo hanya berkisar Rp.240 juta.
Dalam kesempatan tersebut, juga diadakan dialog dan penyampaian sejumlah aspirasi dari para peserta Musrenbang yang dipandu oleh Sekretaris Kecamatan Sukoharjo. Diantaranya usulan di bidang Perkebunan dan Kehutanan, yang meminta peremajaan tanaman kakao, dimana 80% lahan di Kecamatan Sukoharjo merupakan lahan kering yang memungkinkan diadakannya penambahan luas areal kebun. Selain itu, jika terdapat usulan agar dilakukan rehabilitasi di sepanjang aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Sekampung sepanjang 14 km, termasuk penanaman pohon bambu.
Dibidang pertanian, usulan diprioritaskan pada bantuian budidaya padi sawah, budidaya tanaman kering, serta bantuan ternak kambing, serta pembuatan embung, sumur bor, dan mesin sedot, mengingat sebagian besar sawah di Kecamatan Sukoharjo adalah sawah tadah hujan.
Di bidang pendidikan, UPTD setempat mengusulkan rehab kantor berikut penambahan meubeler, pembangunan gedung BPG (Balai Pertemuan Guru), serta terdapat Sekolah Dasar (SDN 2 Sinar Baru) dengan kondisi jalan menuju lokasi sekolah sangat memprihatinkan.
Begitupun di bidang kesehatan, diusulkan rehab Rumah Dinas Dokter Gigi dan penambahan ambulance untuk puskesmas setempat.
Selain itu sejumlah Kepala Pekon juga mengajukan berbagai usulan pembangunan, diantaranya disampaikan oleh Kepala Pekon Sinar Baru Asdar, yang meminta pembangunan jaringan listrik PLN.
“Perlu saya sampaikan, bahwa 40 persen anak – anak di desa kami adalah anak putus sekolah, terutama di Dusun Sinar Rejo dan Sinar Gunung. Kami merasa, selama ini Pekon SInar Baru kurang diperhatikan, baik saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Tanggamus, maupun saat ini menjadi bagian dari Kabupaten Pringsewu. Karena itu, kami minta keadilan dan pemerataan pembangunan,“ ujar Asdar.
Ketua BHP Pekon Panggung Rejo Suratno juga mengharapkan pembangunan jembatan penghubung menuju Pekon Mataram Kecamatan Gadingrejo. Begitu pula dengan Kepala Pekon Pandan Sari Selatan Tupon yang mengusulkan pembuatan talud sepanjang 92 meter x 2 di Dusun I RT. 04, 192 meter x 2 di Dusun II RT. 07, serta 250 meter x 2 di Dusun II RT. 06, serta pembangunan jalan lantasir dari batas Pekon Sukoharjo IV hingga batas Pekon Pandan Sari sepanjang 1 km.
Sementara itu Kepala Pekon Pandan Sari Tugiyo meminta peningkatan jalan dari onderlaag hingga pengaspalan menuju batas Kecamatan Adiluwih sepanjang 2 km. Sedangkan Kepala Pekon Sukoharjo III Mujahidin mengharapkan adanya perbaikan jalan menuju Dusun Sri Gading yang merupakan jalan tembus menuju Pekon Suko Yoso dan Sinar Baru.
“Sebagai Ibukota Kecamatan Sukoharjo, Pekon Sukoharjo III meminta perhatian Pemkab Pringsewu untuk dapat membantu rehab GSG Kecamatan Sukoharjo,” pintanya.
Terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menjelaskan, hasil Musrenbang Kecamatan ini akan ditindak lanjuti dengan dibuat skala prioritas, yang selanjutnya akan diusulkan dalam Musrenbang tingkat Kabupaten Pringsewu. (*)
Musrenbang tersebut dibuka Asisten II Pemkab Pringsewu Drs. H. Gatot Susilo,MM., serta dihadiri sejumlah pejabat Satker di lingkungan Pemkab Pringsewu, unsur Muspika Kecamatan Sukoharjo, dan para Kepala Pekon se Kecamatan Sukoharjo.
Dalam sambutannya, Asisten II Drs. Drs. H. Gatot Susilo,MM. mengatakan Musrenbang merupakan suatu tahapan penyusunan untuk program-program selanjutnya.
“Kegiatan Musrenbang ini jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial belaka, namun sedapat mungkin ada realisasinya,“ kata dia.
Lebih lanjut diungkapkan Asisten II, bahwa Kecamatan Sukoharjo akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp.6 milyar lebih untuk 15 kegiatan, meskipun pendapatan Kecamatan Sukoharjo hanya berkisar Rp.240 juta.
Dalam kesempatan tersebut, juga diadakan dialog dan penyampaian sejumlah aspirasi dari para peserta Musrenbang yang dipandu oleh Sekretaris Kecamatan Sukoharjo. Diantaranya usulan di bidang Perkebunan dan Kehutanan, yang meminta peremajaan tanaman kakao, dimana 80% lahan di Kecamatan Sukoharjo merupakan lahan kering yang memungkinkan diadakannya penambahan luas areal kebun. Selain itu, jika terdapat usulan agar dilakukan rehabilitasi di sepanjang aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Sekampung sepanjang 14 km, termasuk penanaman pohon bambu.
Dibidang pertanian, usulan diprioritaskan pada bantuian budidaya padi sawah, budidaya tanaman kering, serta bantuan ternak kambing, serta pembuatan embung, sumur bor, dan mesin sedot, mengingat sebagian besar sawah di Kecamatan Sukoharjo adalah sawah tadah hujan.
Di bidang pendidikan, UPTD setempat mengusulkan rehab kantor berikut penambahan meubeler, pembangunan gedung BPG (Balai Pertemuan Guru), serta terdapat Sekolah Dasar (SDN 2 Sinar Baru) dengan kondisi jalan menuju lokasi sekolah sangat memprihatinkan.
Begitupun di bidang kesehatan, diusulkan rehab Rumah Dinas Dokter Gigi dan penambahan ambulance untuk puskesmas setempat.
Selain itu sejumlah Kepala Pekon juga mengajukan berbagai usulan pembangunan, diantaranya disampaikan oleh Kepala Pekon Sinar Baru Asdar, yang meminta pembangunan jaringan listrik PLN.
“Perlu saya sampaikan, bahwa 40 persen anak – anak di desa kami adalah anak putus sekolah, terutama di Dusun Sinar Rejo dan Sinar Gunung. Kami merasa, selama ini Pekon SInar Baru kurang diperhatikan, baik saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Tanggamus, maupun saat ini menjadi bagian dari Kabupaten Pringsewu. Karena itu, kami minta keadilan dan pemerataan pembangunan,“ ujar Asdar.
Ketua BHP Pekon Panggung Rejo Suratno juga mengharapkan pembangunan jembatan penghubung menuju Pekon Mataram Kecamatan Gadingrejo. Begitu pula dengan Kepala Pekon Pandan Sari Selatan Tupon yang mengusulkan pembuatan talud sepanjang 92 meter x 2 di Dusun I RT. 04, 192 meter x 2 di Dusun II RT. 07, serta 250 meter x 2 di Dusun II RT. 06, serta pembangunan jalan lantasir dari batas Pekon Sukoharjo IV hingga batas Pekon Pandan Sari sepanjang 1 km.
Sementara itu Kepala Pekon Pandan Sari Tugiyo meminta peningkatan jalan dari onderlaag hingga pengaspalan menuju batas Kecamatan Adiluwih sepanjang 2 km. Sedangkan Kepala Pekon Sukoharjo III Mujahidin mengharapkan adanya perbaikan jalan menuju Dusun Sri Gading yang merupakan jalan tembus menuju Pekon Suko Yoso dan Sinar Baru.
“Sebagai Ibukota Kecamatan Sukoharjo, Pekon Sukoharjo III meminta perhatian Pemkab Pringsewu untuk dapat membantu rehab GSG Kecamatan Sukoharjo,” pintanya.
Terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menjelaskan, hasil Musrenbang Kecamatan ini akan ditindak lanjuti dengan dibuat skala prioritas, yang selanjutnya akan diusulkan dalam Musrenbang tingkat Kabupaten Pringsewu. (*)
Musrenbang Tingkat Kecamatan Banyumas Dibuka
Musyawarah Rencana Pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun 2010 berlangsung di Kantor Camat Banyumas Rabu (10/3), dibuka Asisten II Setdakab Pringsewu Drs.H.Gatot Susilo, MM, dihadiri sejumlah Kepala Satuan Kerja, Camat Banyumas beserta jajaran Uspika Banyumas, serta para Kepala Pekon (desa) se-Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu
Dalam sambutannya, Asisten II mengatakan dalam merencanakan
sebuah pembangunan, dibutuhkan aspirasi masyarakat.
“Namun demikian, setiap usulan disampaikan secara proposional dan mengedepankan skala prioritas,” katanya.
Asisten II Drs. Gatot Susilo,MM, menambahkan musrenbang merupakan suatu tahapan penyusunan untuk program-program selanjutnya, karena itu hendaklah jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial belaka, namun sedapat mungkin ada realisasinya.
“Kami meminta agar masalah penarikan PBB dapat lebih ditingkatkan dan tunggakan PBB tahun 2009 segera dilunasi, karena ini sangat mendukung pembangunan di Kabupaten Pringsewu”, ujarnya.
Dalam sebuah kesempatan dialog yang dipandu Camat Banyumas, Achmad Basri mengemukakan sejumlah usulan yang disampaikan oleh masing-masing pekon, diantaranya disampaikan oleh Kepala Pekon Banjarejo Syamsul Hidayat, yang mengharapkan pembangunan infrastruktur jalan dari dan menuju pekon tersebut.
Begitu pula usulan dari Kepala Pekon Sriwungu Subur yang mengharapkan bantuan pembangunan Pustu dan Puskesdes.
“Untuk keperluan tersebut, kami sudah menyiapkan lahannya,” katanya.
Sejumlah Kepala Pekon lainnya, Suryono, kepala pekon Srirahayu, melaporkan adanya dua buah jembatan yang putus disebabkan bencana alam.
Kepala Pekon Waya Krui Khoiri juga mengharapkan peningkatan ruas jalan.
Secara terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menjelaskan, hasil musrenbang Kecamatan ini akan ditindak lanjuti dengan dibuat skala prioritas, yang selanjutnya akan diusulkan dalam musrenbang tingkat Kabupaten Pringsewu, agar masuk dalam mata anggaran APBD.(*)
Dalam sambutannya, Asisten II mengatakan dalam merencanakan
sebuah pembangunan, dibutuhkan aspirasi masyarakat.
“Namun demikian, setiap usulan disampaikan secara proposional dan mengedepankan skala prioritas,” katanya.
Asisten II Drs. Gatot Susilo,MM, menambahkan musrenbang merupakan suatu tahapan penyusunan untuk program-program selanjutnya, karena itu hendaklah jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial belaka, namun sedapat mungkin ada realisasinya.
“Kami meminta agar masalah penarikan PBB dapat lebih ditingkatkan dan tunggakan PBB tahun 2009 segera dilunasi, karena ini sangat mendukung pembangunan di Kabupaten Pringsewu”, ujarnya.
Dalam sebuah kesempatan dialog yang dipandu Camat Banyumas, Achmad Basri mengemukakan sejumlah usulan yang disampaikan oleh masing-masing pekon, diantaranya disampaikan oleh Kepala Pekon Banjarejo Syamsul Hidayat, yang mengharapkan pembangunan infrastruktur jalan dari dan menuju pekon tersebut.
Begitu pula usulan dari Kepala Pekon Sriwungu Subur yang mengharapkan bantuan pembangunan Pustu dan Puskesdes.
“Untuk keperluan tersebut, kami sudah menyiapkan lahannya,” katanya.
Sejumlah Kepala Pekon lainnya, Suryono, kepala pekon Srirahayu, melaporkan adanya dua buah jembatan yang putus disebabkan bencana alam.
Kepala Pekon Waya Krui Khoiri juga mengharapkan peningkatan ruas jalan.
Secara terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menjelaskan, hasil musrenbang Kecamatan ini akan ditindak lanjuti dengan dibuat skala prioritas, yang selanjutnya akan diusulkan dalam musrenbang tingkat Kabupaten Pringsewu, agar masuk dalam mata anggaran APBD.(*)
DPRD Lampung Reses Di Pringsewu
Pemerintah Kabupaten Pringsewu pada saat ini terus berupaya dalam membangun menuju peradaban baru khususnya dalam hal berbagai sarana dan prasarana umum yang sangat vital bagi masyarakat, seperti sarana irigasi maupun sarana perhubungan seperti jalan dan jembatan, karena sebagian besar dalam kondisi rusak parah.
Hal tersebut dikatakan Asisten I Setdakab Pringsewu H. Firman Muntako, saat menerima kunjungan reses anggota DPRD Provinsi Lampung, di aula Kecamatan Gading Rejo, Selasa (9/3).
Asisten I menyatakan bahwa di bidang pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten Pringsewu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, misalnya melalui pelayanan pembuatan KTP dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), Akta Kelahiran, Kartu Keluarga (KK), maupun bentuk akta pencatatan sipil lainnya, termasuk kemudahan dalam pengurusan berbagai perizinan.
Dalam lawatan kerjanya, anggota DPRD Provinsi Lampung Dapil III ingin mengetahui apa saja aspirasi masyarakat Kabupaten Pringsewu yang belum terealisasi. Mereka juga berjanji akan memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat Kabupaten Pringsewu, terutama untuk pembangunan infrastruktur jalan, rumah sakit, dan sekolah
Koordinator DPRD Provinsi Lampung Dapil III H. Abdullah Fadri Auli S.H dalam sambutannya mengatakan mereka akan memperjuangkan hal-hal yang menjadi prioritas di Kabupaten Pringsewu. Lebih lanjut beliau menyampaikan pada tahun 2010 akan di bangun insfrastruktur yang vital terlebih dahulu, dengan menetapkan skala prioritas.
Setelah itu dilanjutkan dengan acara kunjungan ke lokasi korban bencana alam puting beliung di Desa Jujugan Kelurahan Jogyakarta Kecamatan Gadingrejo.
Pada kesempatan ini rombongan menyerahkan bantuan kepada korban bencana untuk memperbaiki kerusakan rumah mereka. (*/Neli)
Pringsewu Perlu Peningkatan Jalan
Ditinjau dari letak dan karakteristik wilayah, Kabupaten Pringsewu mempunyai peranan penting yang cukup strategis baik lokal maupun regional.
Hal ini dikarenakan di Kabupaten Pringsewu terdapat Jalan Lintas Barat (Jalinbar) yang menghubungkan antara Bakauheni – Bandar Lampung – Pringsewu – Krui - Bengkulu – Padang – hingga Banda Aceh.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Pertambangan Energi Kabupaten Pringsewu Ir.Widijatno, di Kabupaten Pringsewu, prasarana dan sarana transportasi hanya terbatas pada hubungan darat berupa kendaraan roda dua dan roda empat.
‘’Secara geografis wilayah ini diuntungkan karena dilalui oleh Jalan Lintas Barat Sumatera. Akibatnya, mobilitas penduduk, barang dan jasa dari dan ke wilayah Kabupaten Pringsewu cukup tinggi,’’ kata Widijatno.
Disamping terdapat jalan negara tersebut sebagai jalan arteri primer di wilayah Pringsewu, lanjut Widijatno, terdapat juga jaringan jalan provinsi dan jalan kabupaten yang menghubungkan antar wilayah kabupaten dalam Provinsi Lampung maupun dalam wilayah Kabupaten Pringsewu sendiri.
‘’Jaringan jalan di wilayah Kabupaten Pringsewu mempunyai panjang total jalan kabupaten 435,72 km,’’ ujarnya.
Menurut statusnya, jelas Widijatno, jalan di Pringsewu dapat dibedakan menjadi jalan nasional dengan panjang 30,50 km, jalan provinsi 30,22 Km, serta jalan kabupaten dengan panjang 375 km.
‘’Dengan komposisi panjang jalan yang ada, maka dalam lima tahun kedepan diperlukan penambahan panjang dan peningkatan kondisi jalan kabupaten, sehinga dapat lebih menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Pringsewu. Peningkatan panjang dan kondisi jalan kabupaten tersebut, harus menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Pringsewu,’’ ujarnya lagi..
Kadis Bina Marga dan Pertambangan Energi Pringsewu juga menambahkan, dalam rangka usaha menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah, maka pengembangan sistem perhubungan memegang peranan penting. Jaringan sistem transportasi di wilayah Kabupaten Pringsewu sangat strategis, karena terletak pada perlintasan dari beberapa provinsi yakni Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan, sehingga secara geografis wilayah diuntungkan.
‘’Dalam bidang transportasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Pemerintah Kabupaten Pringsewu mempunyai target jalan mantap sebesar 60% dengan menjalankan kebijakan antara lain, perluasan pelayanan jaringan jalan hingga ke sentra produksi masyarakat dan daerah terisoli.’’ terang Widijatno.
Pembangunan jalan baru ditujukan untuk meningkatkan pelayanan jaringan jalan hingga ke sentra produksi mengingat Kabupaten Pringsewu yang mempunyai potensi hasil pertanian, perikanan dan perkebunan, tetapi mengalami kendala belum adanya sarana transportasi yang memadai, sehingga terhambat distribusi hasil usaha perekonomian masyarakat.
‘’Peningkatan jalan ditujukan sebagai upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki ruas jalan yang rusak sehingga diharapkan dapat memacu dan mempercepat pertumbuhan perekonomian berbasis kerakyatan dan sosial daerah potensial dan daerah sentra produksi,’’ pungkasnya. (*.)
KUPTD Pendidikan Pringsewu Disertijabkan
Jabatan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu, Selasa (13/4) diserah terimakan dari pejabat lama Drs.Sugesti Hendarto kepada pejabat baru Hj.Khoiriyah, S.Pd.
Acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang berlangsung di aula Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Pringsewu tersebut, diantaranya diisi dengan penanda tanganan memori sertijab dan berita acara, yang berlangsung secara sederhana namun khidmat, dihadiri seluruh staf UPTD Pendidikan Kecamatan Pringsewu, para Pengawas Sekolah, serta Kepala Sekolah se-Kecamatan Pringsewu.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pringsewu yang baru Hj.Khoiriyah, S.Pd, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Rejosari, Kecamatan Pringsewu.
Sedangkan pejabat yang lama Drs.Sugesti Hendarto, saat ini menempati posisinya yang baru sebagai Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pringsewu.
Kepada penggantinya yang baru, Drs.Sugesti Hendarto yang juga sebagai Kabag Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu berharap semua program yang sudah dicanangkan dapat dilanjutkan dan ditingkatkan, agar dunia pendidikan di Kecamatan Pringsewu yang notabene adalah ibukota Kabupaten Pringsewu, dapat lebih maju dan lebih baik lagi, mengingat Kecamatan Pringsewu merupakan barometer pendidikan untuk wilayah Kabupaten Pringsewu.
“Saya juga meminta maaf bilamana selama saya bekerja dan memimpin UPTD Pendidikan Kecamatan Pringsewu ini kurang berkenan, sekaligus saya menghaturkan banyak terima kasih atas dukungannya selama ini,” ujar Sugesti Hendarto. (*)
Acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang berlangsung di aula Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Pringsewu tersebut, diantaranya diisi dengan penanda tanganan memori sertijab dan berita acara, yang berlangsung secara sederhana namun khidmat, dihadiri seluruh staf UPTD Pendidikan Kecamatan Pringsewu, para Pengawas Sekolah, serta Kepala Sekolah se-Kecamatan Pringsewu.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pringsewu yang baru Hj.Khoiriyah, S.Pd, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Rejosari, Kecamatan Pringsewu.
Sedangkan pejabat yang lama Drs.Sugesti Hendarto, saat ini menempati posisinya yang baru sebagai Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pringsewu.
Kepada penggantinya yang baru, Drs.Sugesti Hendarto yang juga sebagai Kabag Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu berharap semua program yang sudah dicanangkan dapat dilanjutkan dan ditingkatkan, agar dunia pendidikan di Kecamatan Pringsewu yang notabene adalah ibukota Kabupaten Pringsewu, dapat lebih maju dan lebih baik lagi, mengingat Kecamatan Pringsewu merupakan barometer pendidikan untuk wilayah Kabupaten Pringsewu.
“Saya juga meminta maaf bilamana selama saya bekerja dan memimpin UPTD Pendidikan Kecamatan Pringsewu ini kurang berkenan, sekaligus saya menghaturkan banyak terima kasih atas dukungannya selama ini,” ujar Sugesti Hendarto. (*)
1 Tahun Berdirinya Kabupaten Pringsewu
Pemkab Pringsewu Gelar Upacara
Kabupaten Pringsewu dalam perjalanan usianya yang pertama, tentunya tidak mudah, karena masih dalam kondisi yang serba terbatas. Namun demikian, patut disyukuri mengingat dalam menyelenggarakan roda pemerintahannya hingga saat ini berjalan dengan baik dan lancar, dimana hal ini tentunya merupakan hasil kerjasama yang baik dari semua pihak.
Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud dalam amanat upacara memperingati 1 tahun berdirinya Kabupaten Pringsewu, yang diikuti seluruh jajaran Pemkab Pringsewu, Wakil Bupati Kabupaten Tanggamus KH.Sujadi Saddad yang merupakan warga Kabupaten Pringsewu, Kapolres Tanggamus AKBP Deny Pudjianto, SIK, MH, Kepala Staf Kodim 0424/TGM Mayor Hasibuan, Kacabjari Pringsewu Atik Rusmiati, SH, para Camat, Kapolsek, Danramil, dan para Kepala Pekon dan Lurah se-Kabupaten Pringsewu, serta seluruh elemen masyarakat dari 8 kecamatan se-kabupaten Pringsewu, bertempat di Lapangan Kuncup, Pringsewu Barat, Senin (5/4).
Dikatakan Helmi Machmud, Pemerintah Kabupaten Pringsewu bersama warga Pringsewu patut mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada seluruh elemen masyarakat dan para pejuang serta pendiri Kabupaten Pringsewu yang telah bekerja keras, pantang menyerah dalam mewujudkan terbentuknya Kabupaten Pringsewu, dalam rangka menuju masyarakat yang lebih maju, sebagaimana visi Kabupaten Pringsewu, yaitu Terwujudnya Sumber Daya Manusia Kabupaten Pringsewu yang berkualitas menuju masyarakat sejahtera.
“Di usianya yang menginjak satu tahun ini, Kabupaten Pringsewu telah mendapat hibah tanah dari masyarakat seluas 46,317 hektar untuk pembangunan sarana dan prasarana pusat perkantoran Pemda Kabupaten Pringsewu,” kata Helmi Machmud.
Selanjutnya, kata Helmi, dalam waktu yang tidak begitu lama, atas dasar kesadaran dan keinginan untuk memajukan pembangunan Kabupaten Pringsewu, masyarakat kembali menghibahkan tanah seluas 18,500 hektar, yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung, seperti rumah sakit umum, Islamic Center, gedung olahraga, dan gedung sekolah, mulai dari TK Pembina, SD, SMP, hingga SMK/SMA Negeri. Sehingga, total tanah yang telah dihibahkan oleh masyarakat Pringsewu mencapai 64,817 hektar.
“Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menghibahkan tanahnya kepada pemerintah, hal tersebut merupakan wujud kepedulian masyarakat untuk memajukan Kabupaten Pringsewu yang kita cintai ini. Alhamdulillah, pada tanggal 30 Maret lalu, masterplan perkantoran Kabupaten Pringsewu sudah mendapat persetujuan dari Bapak Gubernur Lampung,” ujarnya.
Lebih lanjut Pj Bupati Pringsewu mengharapkan peringatan satu tahun berdirinya Kabupaten Pringsewu ini, semestinya dijadikan momentum, untuk merenung sejenak, serta mengevaluasi apa yang sudah tercapai maupun yang belum dicapai, dimana upaya untuk mewujudkan Kabupaten Pringsewu menjadi kabupaten yang unggul dan berdaya saing, merupakan tanggung jawab bersama, baik jajaran pemerintah daerah, maupun elemen masyarakat lainnya.
“Untuk itu, mari kita bersama-sama bergandengan tangan, sebagaimana semboyan yang selalu digemakan yaitu Jejama Secancanan,” harapnya.
Diungkapkan pula oleh Pj Bupati, Kabupaten Pringsewu mulai Tahun Anggaran 2010 ini, telah mengelola APBD sendiri, dimana Pendapatan Daerah Kabupaten Pringsewu pada tahun Anggaran 2010 adalah sebesar Rp.380.534.188.500, yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 4.826.347.500, Dana Perimbangan Rp. 314.821.019.000, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp. 60.886.822.000.
”Sedangkan langkah nyata yang dilakukan Pemkab Pringsewu di bidang kesehatan, diantaranya adalah dengan menganggarkan dalam APBD untuk program Jamkesda sebesar Rp. 1,2 Milyar, dan juga telah dianggarkan dari dana APBN untuk program Jamkesmas sebesar Rp. 1,23 Milyar. Bahkan, pada tahun 2010 ini, juga dianggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor Pendidikan yang berasal dari pemerintah pusat, sebesar Rp.13 Milyar, yang ditujukan untuk peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Pringsewu,” ungkapnya.
Selama usia perjalanan Kabupaten Pringsewu hingga saat ini, sambung Pj Bupati Helmi Macmud, sudah diterbitkan sejumlah Peraturan Bupati (Perbup), yaitu 18 Peraturan Bupati di tahun 2009, dan sejak awal tahun 2010 hingga saat ini juga sudah diterbitkan sebanyak 11 Peraturan Bupati.
Beberapa diantaranya adalah Peraturan Bupati tentang Pelayanan Publik, dimana seluruh jajaran pemerintahan di Kabupaten Pringsewu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), Akta Kelahiran, Kartu Keluarga (KK), serta akta pencatatan sipil lainnya, termasuk kemudahan pengurusan berbagai perizinan.
“Mengenai pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sendiri dan Akta Catatan Sipil ini, telah disosialisasikan kepada masyarakat bahwa pengurusannya hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000 pada loket Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, sesuai dengan Keputusan Bupati No. B/21/KPTS/D.10/2009,” lanjut Helmi Machmud.
Sementara itu dalam menyikapi angka kriminalitas yang kian meningkat serta upaya menciptakan situasi yang kondusif di Kabupaten Pringsewu, Pemkab Pringsewu tengah menggalakkan Kamtibmas, dan mengupayakan terbentuknya Zona Bebas Kejahatan di setiap kecamatan, serta mengadakan lomba siskamling di tiap-tiap kecamatan.
“Pemkab Pringsewu juga sedang melakukan pembenahan di bidang kependudukan, dengan membuat laporan secara berkala mengenai administrasi kependudukan di seluruh pekon dan kecamatan se-Kabupaten Pringsewu, karena berkaitan erat dengan pemutakhiran data mata pilih Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 270.984 jiwa sebagai persiapan Pilkada Pringsewu. Bahkan, kami sudah menerima penetapan Sekretariat KPU Pringsewu beserta nama personilnya untuk memenuhi peraturan KPU No. 21 tahun 2008 tentang perubahan peraturan KPU No. 5 tahun 2008 tentang tata kerja KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota. Selain itu, KPU Tanggamus juga telah menetapkan nama-nama anggota DPRD Pringsewu, yang Insya Allah akan segera dilantik,” pungkasnya.
Dalam upacara hari jadi Kabupaten Pringsewu yang pertama ini, juga ditampilkan atraksi drumband, serta sejumlah atraksi budaya tradisional yang ada di Pringsewu, diantaranya Seni Debus Banten dan Reog Ponorogo.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto menambahkan, peringatan hari jadi Kabupaten Pringsewu yang pertama ini, Pemkab Pringsewu beserta jajaran panitia, menggelar beragam kegiatan baik lomba, kegiatan sosial, maupun kegiatan lainnya.
“Sebagai puncak acara akan digelar resepsi pada hari Senin (5/4) malam di Pendopo Kabupaten Pringsewu,” tambahnya. (*).
Ribuan Warga Ikuti Jalan Sehat
HARI JADI KABUPATEN PRINGSEWU KE - 1
Ribuan warga Pringsewu mengikuti lomba jalan sehat dalam rangka memperingati 1 tahun berdirinya Kabupaten Pringsewu, Minggu (4/4) pagi.
Lomba jalan sehat dilepas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, didampingi Kapolres Tanggamus AKBP Deny Pudjianto, SIK, MH, Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0424/TGM, dengan acara pelepasan balon ke udara yang membawa spanduk bertuliskan ‘Jayalah Pringsewuku’.
Sekda Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki dalam sambutannya mengatakan lomba jalan sehat tersebut, selain sebagai ungkapan syukur atas hari jadi Kabupaten Pringsewu, juga dalam upaya untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu mengucapkan rasa bangga dan terima kasihnya atas dukungan dari masyarakat Pringsewu sehingga dalam perjalanannya memasuki usianya yang satu tahun ini berjalan lancar,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Kapolres Tanggamus AKBP Deny Pudjianto yang mengatakan bahwa Kabupaten Pringsewu menginjak usianya yang pertama ini masih dalam situasi yang kondusif.
“Ini merupakan upaya dan kerja sama yang baik semua pihak, khususnya warga Kabupaten Pringsewu,” ungkapnya.
Lomba jalan sehat yang menempuh jarak beberapa kilometer ini, dimulai dari garis start di halaman Pendopo Kabupaten Pringsewu, menyusuri sejumlah ruas jalan di Kota Pringsewu, yakni Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Olahraga, Jalan Satria, Jalan KH Ghalib Raya, Jalan Merpati II, Jalan Raden Pirngadi Raya, Jalan Pemuda, Jalan Ahmad Yani, kemudian kembali ke Jalan Jenderal Sudirman, dan finish kembali di halaman Pendopo Kabupaten Pringsewu.
Dalam kegiatan lomba ini, Pemkab Pringsewu bersama jajaran panitia menyediakan puluhan hadiah menarik, berupa 2 unit sepeda motor, lemari es, mesin cuci, pesawat televise 21 dan 14 inc, sepeda gunung, dispenser, kipas angin, pesawat telepon genggam (HP), serta puluhan hadiah hiburan serta hadiah doorprize lainnya. (*)
Sekda Pringsewu Lantik Pejabat Eselon III Dan IV
Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud, melantik 26 pejabat struktural eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu.
Pelantikan berlangsung di ruang rapat paripurna gedung DPRD Kabupaten Pringsewu, Senin (8/3).
Pelantikan pejabat tersebut didasarkan atas Keputusan Penjabat Bupati Pringsewu No.821/59/08/2010 tertanggal 18 Februari 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural Eselon IV UPT Puskesmas, No.821/71/08/2010 tertanggal 3 Maret 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam jabatan Struktural Eselon III, No.821/72/08/2010 tertanggal 5 Maret 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural Eselon IV, No.821/73/08/2010 tertanggal 5 Maret 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural Eselon III, serta No.821/75/08/2010 tertanggal 5 Maret 2010 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural Eselon IV di lingkungan Kabupaten Pringsewu.
Para pejabat struktural eselon III dan IV yang dilantik tersebut adalah Drs.Firdaus Tarunajaya, MM (Kabid Pemerintahan Pekon pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon), Drs.Junaidi (Kabag Tata Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu), Sugeng Pramono, SE (Lurah Pringsewu Selatan), Sukaria (Lurah Pringsewu Timur), A.Heru Oktafa Yusuf, S.STP (Lurah Pringsewu Barat), Yanuar Haryanto, S.Sos (Lurah Pringsewu Utara), Zailani Nahrawi (Lurah Pajaresuk), Drs.H.Tukiran (Kasi Pendidik Luar Sekolah dan Menengah Dinas Pendidikan), Khairullah, SP (kasi Ketenagaan pada Kantor P4K), Dewanto Dwin Utomo, SH (Kasubbag Umum pada Bagian Umum dan Aset Daerah Setdakab Pringsewu), Dedi S.Kusumah (Kasubbag Umum Kepegawaian Kecamatan gadingrejo), M.Thohir, S.Sos, MM (Kabid Pendapatan dan Penetapan Dispenda), Purwanto, SH (Sekretaris Kecamatan Pardasuka), Renfil, SH (Kasi Aparatur pada Inspektorat Kabupaten Pringsewu), Yanwir, S.Pd (Kasi SMP/MTs dan SMPLB Dinas Pendidikan), Drg.Endy Zefri (Kepala Puskesmas Ambarawa), Imanda Amin, SKM (Kepala Puskesmas gadingrejo), dr.Herman Syahrial (Kepala Puskesmas Pringsewu), Sufriyanto, SKM (Kepala Puskesmas Pagelaran), Sugeng Hs, SKM (Kepala Puskesmas Adiluwih), dr.Andi Rahman (Kepala Puskesmas Sukoharjo), Jarwo Sutikno, A.Md.Keb (Kepala Puskesmas Banyumas), dr.Hadi Muchtarom (Kepala Puskesmas Wates), dr.Rahmat Sukoco (Kepala Puskesmas Pardasuka), Ahmad Subagia (Kepala Puskesmas Bumiratu), serta dr.Ulinnoha (Jabatan Fungsional Dokter Pertama Puskesmas Pagelaran).
Dalam sambutannya Sekda Kabupaten Pringsewu Drs.Hi.Zulkifli Maliki mengatakan pelaksanaan pelantikan para pejabat struktural Eselon III dan IV adalah dalam rangka peningkatan kinerja.
“Untuk itu harus ada upaya dan langkah nyata terkait peningkatan kinerja tersebut. Mutasi bukan hal yang aneh dalam jabatan struktural. Kebijakan tersebut juga untuk memberikan kesempatan kepada pejabat tersebut untuk menunjukan kinerjannya,” kata Sekda.
Khusus untuk lurah, lanjut Sekda, merupakan perangkat daerah yang mempunyai tugas yang sama seperti kepala pekon.
“Lurah harus menjadi contoh bagi 96 kepala pekon lainnya di Kabupaten Pringsewu, terutama dalam masalah penarikan PBB. Lurah juga harus hati-hati dalam melaksanakan tugas agar tidak ditunggangi oleh kepentingan tertentu,” tandasnnya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menambahkan, mutasi, rotasi, promosi, dalam jajaran PNS merupakan hal yang biasa.(*)
Pemkab Verifikasi Pekon Percontohan
Sebanyak 8 (delapan) pekon (desa) dari 8 kecamatan se-Kabupaten Pringsewu dinilai oleh Tim Verifikasi Pekon Percontohan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, yang terdiri dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan, Dinas Pendidikan, serta Tim Penggerak PKK Kabupaten Pringsewu.
Kedelapan pekon yang dinilai oleh Tim Verifikasi Pekon Percontohan Kabupaten Pringsewu tersebut, masing-masing adalah Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka, Pekon Ambarawa Kecamatan Ambarawa, Pekon Gadingrejo Kecamatan Gadingrejo, Pekon Gemahripah Kecamatan Pagelaran, Pekon Purwodadi Kecamatan Adiluwih, Pekon Pandansurat Kecamatan Sukoharjo, Pekon Nusawungu Kecamatan Banyumas, serta Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu.
Menurut Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon Kabupaten Pringsewu Dra.Hj.Mei Suhartati, MM, tujuan diadakannya verifikasi terhadap pekon-pekon tersebut, adalah untuk mencari pekon terbaik, yang nantinya akan mewakili Kabupaten Pringsewu dalam Lomba Desa tingkat Provinsi Lampung.
“Kriteria desa atau pekon yang akan diproyeksikan sebagai wakil Kabupaten Pringsewu dalam lomba serupa di tingkat provinsi nantinya meliputi beberapa aspek penilaian, diantaranya masalah administrasi desa, kesehatan, pendidikan, kebersihan, dan aspek lainnya,” kata Mei Suhartanti, Rabu (14/4).
Lebih lanjut Mei Suhartanti menambahkan, pekon yang akan diikut sertakan sebagai wakil Pringsewu adalah pekon yang paling terbaik dalam segala hal dan aspek yang menjadi objek penilaian tim verifikasi dari Pemkab Pringsewu.
Terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu menjelaskan, pekon-pekon yang dinilai oleh Tim Verifikasi Pemkab Pringsewu tersebut, merupakan pekon yang terbaik di wilayah kecamatan masing-masing, yang sebelumnya mengikuti lomba serupa di tingkat kecamatan. (*)
Rakor Forkopimda Provinsi Lampung
Potensi munculnya konflik-konflik pada tataran elit politik (incumbent) yang mencalonkan diri pada Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) 2010 diperkirakan berdampak pada kinerja pembangunan daerah. Hal tersebut sebagai akibat meningkatnya konflik sosial politik sebagai akses dari pengelompokan secara politik seperti dukungan politik elemen masyarakat kepada calon kepala daerah tertentu. Demikian salah satu pokok pembahasan pada Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Lampung yang dibuka oleh Gubernur Lampung Sjachroedin ZP di Hotel Balongkuring, Pringsewu, Selasa (4/5).
Selain itu, masalah belum terjalinnya koordinasi antara Desk Pilkada Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan dengan Desk Pilkada Provinsi juga menjadi bahasan pada rapat yang diikuti seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Lampung, DPRD Lampung, Polda Lampung, Kejati, Pengadilan Tinggi, Korem 043/Gatam, Lanal Panjang, Lanud Astra Ksetra, para bupati dan walikota, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, Kajari, Kepala Pengadilan Negeri se-Provinsi Lampung.
Gubernur Lampung Sjachroedin ZP dalam kesempatan tersebut memaparkan sejumlah program pembangunan yang akan segera dilaksanakan, diantaranya rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) dan pembangunan jalan tol Babatan-Tegineneng sebagai upaya mengatasi kepadatan lalu lintas di Jalan Lintas Sumatera.
“Begitu pula dengan rencana pembangunan jalur Kereta Api antara Rejosari-Pagelaran, Pringsewu, maupun Rejosari-Metro, dan pembangunan embarkasi Bandara Radin Inten II dengan memperpanjang landasan pacu, yang juga akan segera dilaksanakan,” paparnya.
Penjabat Bupati Pringsewu Helmi Machmud, saat menerima para peserta rapat Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Lampung maupun Kabupaten/Kota se-Lampung, mengatakan Kabupaten Pringsewu memiliki kawasan hutan seluas 13.287,24 hektar, yang terdiri dari hutan lindung seluas 7.567,24 hektar dan hutan produksi yang telah dikonversi seluas 5.720 hektar.
“Hutan lindung di Pringsewu masih menjadi satu bagian yang dikelola oleh Kabupaten Tanggamus, karena hingga saat ini belum dilakukan penyerahan aset kepada Kabupaten Pringsewu sesuai amanat UU No.48/2008,” ujar Helmi.
Sementara itu, Bupati Tulangbawang Abdurachman Sarbini dalam kesempatan tersebut mengungkapkan kondisi jalan dan jembatan di daerah tersebut yang cepat rusak karena LHR dan Overweight kendaraan yang tidak sesuai dengan kelas ruas jalan.
“Berkenaan dengan masalah tersebut, Pemkab Tulangbawang telah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah pusat melalui surat No.360/634/IV.05/TB/2010 tentang laporan kejadian di Kabupaten Tulangbawang, sebagai antisipasi penanggulangan bencana agar dapat membantu penanganan bencana yang terjadi,” ungkapnya.
Begitu pula dengan Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri yang mengharapkan kabupaten/kota yang memanfaatkan daerah tangkapan air (Catchment Area) untuk merealisasikan kompensasi sesuai perjanjian, karena hingga saat ini belum ada realisasinya. (*)
CPNSD Ikuti Prajabatan
Sebanyak 40 orang Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu mengikuti diklat Prajabatan Golongan I dan II Reguler dan Eks Honorer Angkatan I Tahun Anggaran 2010, yang berlangsung dari 19 April hingga 14 Mei 2010 di Hotel Balong Kuring Pringsewu.
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan ini didasarkan pada UU No.48/2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu, Peraturan Pemerintah (PP) No.101/2000 tentang Pendidikan dan Pelantikan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No.38/2002 tentang Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan di jajaran Departemen Dalam Negeri (Depdagri) dan Daerah, kemudian Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.4/2009, serta Surat Kepala Badan Diklat Daerah Provinsi Lampung No.893/0152/II.09/2010 tanggal 21 Januari 2010.
Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, untuk melaksanakan Diklat Prajabatan tersebut, diperlukan dukungan maupun kebijakan dari berbagai pihak, dalam upaya mendukung Peraturan Kepala LAN No.3/2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II, yang berpedoman pada Surat Kepala LAN RI No.998/I/1/8/2000 tanggal 5 Desember 2000 tentang tindak lanjut PP No.101/2000.
“Pendidikan dan Latihan Prajabatan diselenggarakan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya CPNS agar mampu mendukung tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat secara lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta agar dapat meningkatkan dan mengembangkan kepribadian, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki,” ujarnya. (*)
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan ini didasarkan pada UU No.48/2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu, Peraturan Pemerintah (PP) No.101/2000 tentang Pendidikan dan Pelantikan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No.38/2002 tentang Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan di jajaran Departemen Dalam Negeri (Depdagri) dan Daerah, kemudian Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.4/2009, serta Surat Kepala Badan Diklat Daerah Provinsi Lampung No.893/0152/II.09/2010 tanggal 21 Januari 2010.
Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, untuk melaksanakan Diklat Prajabatan tersebut, diperlukan dukungan maupun kebijakan dari berbagai pihak, dalam upaya mendukung Peraturan Kepala LAN No.3/2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II, yang berpedoman pada Surat Kepala LAN RI No.998/I/1/8/2000 tanggal 5 Desember 2000 tentang tindak lanjut PP No.101/2000.
“Pendidikan dan Latihan Prajabatan diselenggarakan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya CPNS agar mampu mendukung tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat secara lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta agar dapat meningkatkan dan mengembangkan kepribadian, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki,” ujarnya. (*)
Priyono Unggul Di Pilkakon Wonodadi
Pemilihan Kepala Pekon (Pilkakon) Wonodadi , Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Kamis (15/4) berlangsung seru tetapi tetap lancar dan kondusif.Pemilihan kepala pekon yang berlangsung di Balai Pekon (Balai Desa) Wonodadi tersebut, diikuti sebagian besar warga Pekon Wonodadi yang telah memiliki hak pilih.
Sebanyak 5.592 warga memberikan hak suaranya, dari 7.459 mata pilih yang tercatat dan terdaftar di panitia pemilihan kepala pekon setempat.Dari jumlah tersebut, yang dinyatakan sah sebanyak 5.546 suara, dan 46 suara dinyatakan rusak.
Sebelumnya, pemilihan kepala pekon ini diikuti oleh sebanyak 4 (empat) calon, namun selanjutnya 2 (dua) calon lainnya menyatakan mengundurkan diri, sehingga pemilihan tersebut hanya diikuti 2 calon, yakni masing-masing M.Zuhdan Amin dan Priyono.
Saat perhitungan suara, kedua kandidat tersebut saling berkejar-kejaran, bahkan hingga menjelang malam hari, suara kedua kandidat kepala pekon tersebut tetap bersaing.
Namun demikian, Priyono akhirnya berhasil mengungguli Zuhdan Amin dengan perolehan sebanyak 2.936 suara, sementara rivalnya mendapatkan 2.610 suara. (*)
Seminar Hak Asasi Petani
Pelanggaran hak asasi petani meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan penerapan kebijakan neo liberalisme yang yang didorong oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), berbagai kesepakatan perdagangan bebas, dan lain sebagianya.
Kebijakan-kebijakan nasional maupun internasional secara langsung atau tidak memberikan prioritas bagi perusahaan-perusahaan transnasional atau produksi pangan dan perdagangan.
Banyak perusahaan transnasional melakukan pembajakan makhluk hidup dan menghancurkan sumber-sumber genetika dan keanekaragaman hayati yang diolah petani, dimana logika kalpitalis tentang akumulasi modal telah mengacaukan pertanian yang umumnya berskala kecil.
Demikian terungkap dalam sebuah seminar mengenai Hak Asasi Petani yang digelar oleh Serikat Petani Indonesia (SPI) di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Jumat (30/4).
Seminar tersebut dibuka oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, dihadiri sejumlah anggota DPRD Pringsewu, serta menghadirkan sejumlah pemateri, diantaranya Agus Rudi Ardiansyah (DPP SPI), Hartono, S.Sos (Asosiasi Sarjana Ilmu Administrasi), Iqbal Panji Putra (Konsorsium Pembaruan Agraria), dan Suyudi (Aliansi Petani Pringsewu).
Membuka seminar tersebut, Sekkab Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki mengatakan, kesadaran petani yang terkristalisasi dalam berbagai serikat tani, harus mendapat dukungan semua pihak, karena melalui dukungan serta organisasi yang solid, perjuangan petani menghasilkan dampak yang signifikan.
“Seperti kita ketahui, kehidupan petani dari waktu ke waktu masih memprihatinkan, dimana permainan harga pasar, gagal panen, mahalnya harga benih dan pupuk masih menghantui kehidupan petani,” ujarnya.
Padahal, lanjut sekkab, petani merupakan elemen masyarakat yang mesti mendapat perhatian dan mendapatkan npengakuan atas hak-haknya, karena petani merupakan mayoritas di seluruh dunia, disamping kelangsungan hidup kita secara tidak langsung bergantung pada kerja keras mereka.
“Demi tercapainya pembangunan di bidang pertanian, Pemkab Pringsewu berupaya memberikan yang terbaik, terutama bagi masyarakat petani, dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mempertimbangkan kepentingan masyarakat kecil, termasuk petani, agar kesejahteraan mereka meningkat. Ini memerlukan kerjasama dan koordinasi, serta sinergitas semua pihak,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Ketua Aliansi Petani Pringsewu (APP) Suyudi mengungkapkan, hampir setengah populasi dunia merupakan petani, dimana keamanan dunia tergantung kepada kehidupan petani dan keberlangsungan pertanian.
“Untuk melindungi umat manusia, tentu sangat penting untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak asasi petani. Namun kenyataannya, sejumlah pelanggaran hak-hak petani terus saja terjadi dan mengancam kehidupan manusia,” ungkapnya. (*)
Festival Band Pelajar SMA/SMK Pringsewu Dibuka
Asisten II Setdakab Pringsewu Drs.H.Gatot Susilo, MM mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud, didampingi Kadis Pendidikan Kabupaten Pringsewu Rimir Mirhadi, SH, Jumat (30/4) membuka Festival Band Pelajar SMA/SMK se-Kabupaten Pringsewu, di halaman kampus STIE Muhammadiyah Pringsewu.
Festival Band SMA/SMK se-Kabupaten Pringsewu tersebut merupakan kerjasama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu dan STIE Muhammadiyah Pringsewu dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H. Helmi Machmud dalam sambutan yang dibacakan Asisten II Drs.H.Gatot Susilo mengatakan, festival musik merupakan sarana yang efektiv guna menyalurkan bakat, kreativitas, dan sportivitas di kalangan generasi muda.
“Festival musik juga merupakan sarana pengembangan bakat, kreasi, dan potensi pelajar yang berbakat di bidang musik, sekaligus untuk mengembangkan kecintaan dan apresiasi terhadap seni dan budaya bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Purnamasasi mengungkapkan, festival band pelajar SMA/SMK tersebut diikuti sebanyak 28 band SMA/SMK, dan 1 band SMP.
“Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi para pelajar SMA/SMK yang ada di Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya,” ungkapnya. (*)
Nur – Zeni, Dan dan Wandan Menwa Yon 208 Pringsewu
Nur Muhammad Farid dan Zeni Firmansyah terpilih sebagai Komandan dan Wakil Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) Radin Inten Lampung Batalyon 208 Pringsewu.
Pembantu Ketua III STKIP Muhammadiyah Pringsewu Drs.H.Saukani, MM, Jumat (30/4) menyematkan tanda jabatan keduanya dalam suatu upacara di kampus setempat, yang dihadiri Asisten III Setdakab Pringsewu Syahlulsyah, SH, MH mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Ir.Helmi Machmud.
Pengangkatan Nur dan Zeni sebagai Komandan dan Wakil Komandan Menwa Yon 208 tersebut , berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua STKIPM Pringsewu No.018/KEP/II.3/AU/D/2010.
Resimen Mahasiswa merupakan unit kegiatan kemahasiswaan di sebuah perguruan tinggi, dimana pembinaan dan pemberdayaan Menwa didasarkan kepada Keputusan Bersama Menteri Pertahanan (Menhan) No.KB/14/M/X/2000, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) No.6/U/KB/2000, serta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No.39 A/2000. (*)
Sosialisasi PP Kesehatan
Pemberian transfusi darah memiliki resiko penularan penyakit infeksi menular lewat transfuse darah (IMLTD) Terutama HIV/AIDS, Hepatitis C, Hepatitis B, Siphilis, Malaria, serta resiko transfuse lain yang dapat mengancam jiwa, sehingganya keamanan tindakan transfuse darah tergantung dari seleksi donor, proses dari pengeluaran darah dari vena donor dengan tindakan memasukkan darah ke vena pasien, serta ketepatan indikasi.
Demikian diungkapkan dr.Aditya, M.Biomed dari Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) Pembina Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung, saat sosialisasi PP No.18/1980 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.423/Menkes/SK/IV/2007 , yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu di aula RSUD Pringsewu, Kamis (22/4).
Menurut dr.Aditya, darah merupakan materi bilogis yang diproduksi tubuh manusia dalam jumlah terbatas dan belum dapat disintesis di luar tubuh, dimana di luar tubuh manusia, darah merupakan materi yang labil, sehingga dalam transfusi perlu diperhatikan faktor keamanan dan keselamatan.
“Usaha transfusi darah merupakan bagian dari tugas pemerintah di bidang pelayanan kesehatan rakyat dan bentuk pertolongan yang sangat berharga kepada umat manusia.,” ujarnya.
Dikatakan dr.Aditya, dalam UU No.36/2009 tentang kesehatan, setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan berhak atas pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, terjangkau (pasal 5), dan pelayanan darah yang aman adalah bagian dari penyelenggaraan kesehatan (pasal 48, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92).
“Dalam Kepmenkes No.423/Menkes/SK/IV/2007 tentang kebijakan peningkatan kualitas dan akses pelayanan darah, setiap RS wajib memiliki BDRS,” katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, saat ini baru tersedia 190 UTDRS, 211 UTD PMI, dan 1 UTD Pemda Provinsi di Indonesia, sehingga dari 457 kabupaten/kota, masioh terdapat 55 kabupaten/kota yang tidak memiliki UTD, dan bahkan masih banyak RS yang tidak memiliki manajemen pelayanan darah, di samping belum ada sistem koordinasi pelayanan darah antara Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab kesehatan, UTD PMI, UTDRS, RS, serta masyarakat sebagai pendonor darah.
“UTD yang ada di Indonesia saat ini belum memenuhi standa (input-proses-output) yang sama, sementara kebutuhan darah pertahun 2 % Dari jumlah penduduk (4 juta kantong), dan ketersediaan 1,7 juta yang tediri dari 83 % DDS dan 17 % pengganti/bayaran/keluarga. Akibatnya, kualitas pelayanan di beberapa daerah kurang baik, masyarakat yang membutuhkan sulit mendapatkan darah yang aman dan tepat waktu,” imbuhnya.
Sosialisasi PP No.18/1980 dan Keputusan Menteri Kesehatan No.423/Menkes/SK/IV/2007 tersebut dibuka langsung oleh Asisten I Setdakab Pringsewu H.Firman Muntako, S.Sos mewakili Pj Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu dr.Hj.Endang Budiati, serta dihadiri kepala RSUD Pringsewu, empat kepala RS swasta, kepala unit pelayanan kesehatan, serta para dokter dan praktisi kesehatan lainnya.
Pj Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud dalam sambutan yang dibacakan Asisten I H.Firman Muntako, S.Sos mengungkapkan , berdasarkan kajian hasil pemeriksaan uji saring pada 2009 lalu di UTDRS Pringsewu, dari 2.805 pemeriksaan uji saring ditemukan 143 sample darah yang bermasalah, terdiri dari 53 sample darah terinfeksi Hepatitis B, 14 sample darah terinfeksi Hepatitis C , 3 sample darah terinfeksi HIV, serta 16 sample darah terinfeksi shypilis.
“Ini merupakan gambaran betapa penting darah yang akan ditransfusikan ke pasien terlebih dahulu harus diuji saring,” katanya.
Permasalahan yang dihadapi dewasa ini, lanjut dia, adalah banyaknya pelayanan kesehatan yang memungkinkan munculnya praktek transfusi darah yang tidak sesuai ketentuan keselamatan dan keamanan pasien, sebagaimana tertuang dalam Permenkes.
“Ini perlu pemahaman semua pihak terutama unit-unit pelayanan kesehatan yang ada,” pungkasnya. (*)
DPC Organda Pringsewu Dilantik
Kepengurusan DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Pringsewu periode 2010-2015 dilantik oleh Ketua DPD Organda Provinsi Lampung, di Kantor DPC Organda Pringsewu, Kamis (22/4).
Pj Bupati Pringsewu diwakili Sekkab Pringsewu Drs.H. Zulkifli Maliki mengatakan tugas profesi anggota Organda memang tidak akan ringan, karena mempunyai dampak serta resiko yang cukup besar, tantangan yang dihadapi Organda ke depan pun akan semakin kompleks karena semakin banyaknya model transportasi yang beroperasi di jalan raya.
”Peran serta dan keterlibatan DPC Organda Kabupaten Pringsewu dalam upaya penanganan masalah transportasi di Kabupaten Pringsewu ke depannya akan sangat diperlukan, karena organda merupakan salah satu stakeholder yang memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan kondisi lalu lintas yang lebih baik lagi di Kabupaten Pringsewu,” ujarnya.
Ditambahkan Zulkifli, agar pengurus Organda yang baru dilantik dapat meningkatkan kedisiplinan dan dapat bekerjasama dengan instansi terkait untuk besama-sama menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu Sekda juga menghimbau agar semua peraturan, Anggaran Dasar, serta Anggaran Rumah Tangga yang telah dirumuskan dan ditetapkan oleh Organda sendiri dapat ditaati dan dijalankan agar seluruh visi, misi, dan tujuan organisasi tersebut dapat terwujud.
“Pemerintah memiliki harapan besar kepada semua organisasi, khususnya organda, pemerintah berharap semoga dapat menyukseskan penertiban lalu lintas di Kabupaten Pringsewu,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Organda Kabupaten Pringsewu Yeni Triwaluyo, SE mengatakan Pringsewu merupakan satu dari empat Daerah Otonomi Baru (DOB) di Lampung yang telah membentuk DPC Organda, karena dianggap telah layak oleh DPD Organda Lampung untuk mendirikan DPC Organda.
"Organda Pringsewu akan berperan aktif dalam pembangunan daerah, dan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya guna menertibkan kondisi lalu lintas di Kabupaten Pringsewu," katanya.
Yeni juga berharap agar Pemkab Pringsewu memperhatikan dan menertibkan travel-travel gelap yang sering beroperasi di Kabupaten Pringsewu.
DPC Organda Kabupaten Pringsewu yang dilantik masing-masing adalah Yeni Triwaluyo SE sebagai ketua, Suwarno sebagai sekretaris, dan Gandung Hartadi, S.Pd sebagai bendahara. (*)
HUT Otonomi Daerah
Pembentukan suatu daerah otonom pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, disamping sebagai sarana politik di tingkat lokal.
Demikian dikatakan Pj Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud saat amanat upacara dalam rangka Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah Ke- XIV, Hari Ulang Tahun Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) ke-48, Hari Kartini, dan Hari Malaria Sedunia, serta Pelepasan Petugas Sensus Penduduk 2010 tingkat Kabupaten Pringsewu, yang dihadiri Kapolres Tanggamus AKBP Deny Pudjianto, S.IK, MH, Dandim 0424/TGM, serta seluruh jajaran Pemkab Pringsewu, ormas, dan para petugas sensus Kabupaten Pringsewu, bertempat di halaman Pendopo Kabupaten Pringsewu, Senin (26/4).
Sejak tahun 1999 sampai saat ini, kata Pj Bupati, di Indonesia telah terbentuk 205 Daerah Otonom Baru (DOB), yang terdiri dari 7 Provinsi, 164 Kabupaten, dan 34 Kota, sehingga jumlah daerah otonom yang ada di Indonesia hingga tahun 2009 adalah sebanyak 524 daerah, yang terdiri dari 33 Provinsi, 398 Kabupaten, 93 Kota, 5 Kota Administrasi, dan 1 Kabupaten administrasi.
“Melihat kondisi dan semangat pemekaran daerah yang sangat fenomenal tersebut, pemerintah melakukan kebijakan moratorium atau penundaan pemekaran, hingga diselesaikannya evaluasi menyeluruh terhadap 205 daerah otonom baru, dan tersusunnya Desain Besar Penataan Daerah sebagai acuan dalam rangka penataan daerah kedepan hingga tahun 2025, yang diharapkan selesai disusun pada bulan Juni Tahun 2010 ini,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan Pj Bupati Helmi Machmud, bulan Februari lalu di Jakarta telah diadakan pertemuan guna mengevaluasi 205 Daerah Otonom Baru, dimana salah satunya adalah Kabupaten Pringsewu.
“Dalam kegiatan tersebut diperoleh kesepakatan bahwa pemerintah Indonesia memberi toleransi waktu selama tiga tahun bagi semua Daerah Otonom Baru. Jika selama tiga tahun berturut-turut hasil evaluasi terhadap daerah otonom buruk, maka dipertimbangkan untuk melakukan penggabungan kembali daerah otonom ke daerah induk. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada segenap warga Pringsewu, baik yang berada di dalam maupun di luar jajaran pemerintahan, untuk saling bergandengan tangan, menyukseskan pembangunan di Kabupaten Pringsewu ini, sehingga kita dapat terus berdiri sebagai satu wilayah yang mandiri,” harapnya.
Terkait HUT Satuan Linmas yang ke-48, Pj Bupati berharap jajaran Linmas dapat meningkatkan kualitas dan disiplin yang tinggi, melalui berbagai pelatihan, penyuluhan dan bimbingan teknis, meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan istansi terkait serta lembaga kemasyarakatan lainnya dalam melaksanakan tugas pokok Perlindungan Masyarakat yang makin hari semakin kompleks.
“ Tingkatkan peran aktif Satuan Linmas sebagai pengaman Pemilu dan Pilkada, dan menjaga citra baik Sat Linmas dalam ikut serta menjaga ketentraman dan ketertiban umum di masyarakat, dengan meningkatkan kinerja dan pengabdian kepada masyarakat dengan baik serta penuh ikhlas,” pinta Pj Bupati.
Selain itu, bangsa Indonesia juga perlu meneladani Ibu Kartini sebagai lambang dari pemikiran yang bebas, yang menginginkan kesamaan hak bagi kaum wanita Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang layak, serta terbebas dari kungkungan nilai-nilai dan adat istiadat yang pada masa itu tidak berpihak pada kaum wanita.
“Sejarah mencatat bahwa berkat perjuangan Kartini, perempuan Indonesia mulai menyadari hak-haknya sebagai insan yang hidup merdeka dan terhormat sesuai dengan kodratnya,” ungkapnya.
Selain itu, dalam rangka Hari Malaria Sedunia (HMS) dengan tema ‘Bersama Kita Berantas Malaria, dan Sudah Saatnya Indonesia Bebas Malaria’, Pj Bupati Pringsewu juga mengungkap, berdasarkan laporan dari WHO, penderita malaria di dunia hingga 2007 tercatat 500 juta penderita, 1 juta diantaranya meninggal dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa malaria merupakan ancaman bagi masyarakat di negara-negara tropis, termasuk Indonesia.
”Oleh karena itu, jadikanlah Hari Malaria Sedunia tahun ini sebagai momentum penting bagi kita untuk melakukan introspeksi, koreksi, dan perbaikan dalam pembangunan kesehatan, khususnya eliminasi malaria di Indonesia. Upaya preventif dan promotif juga harus dikedepankan, sehingga rakyat sehat yang merupakan dambaan Bangsa Indonesia, dapat terwujud,” tandas bupati.
Lebih lanjut Pj Bupati Helmi Machmud juga meminta seluruh elemen masyarakat turut mensukseskan Sensus Penduduk 2010, dimana sejak tahun 1961, setiap sepuluh tahun sekali, pemerintah mencanangkan kegiatan Sensus Penduduk, yang merupakan titik awal dalam melaksanakan program pembangunan di seluruh lapisan pemerintahan, dari tingkat pekon (desa) hingga nasional.
“Saya berpesan kepada petugas sensus yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik, dan menerapkan semua ilmu yang telah didapat dari pelatihan sensus yang telah diikuti. Sensus Penduduk 2010 adalah milik kita semua, pastikan kita dihitung dan pastikan juga kita berkontribusi pada suksesnya SP 2010 ini,” pungkas bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud bersama Sekdakab Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, Kapolres Tanggamus AKBP Deny Pudjianto, S.IK, MH, dan Dandim 0424/TGM Letkol Parada Siringo-ringo menyematkan seragam secara simbolis kepada petugas Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Pringsewu. (*)
Gabby & Adiwan, Muli Mekhanai Pringsewu 2010
Gabby Rachedia dan Adiwan Qadar terpilih menjadi pasangan ‘Muli Mekhanai Pringsewu 2010’ .
Gabby, yang merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandar Lampung dengan nomor peserta 30, dan Adiwan dengan nomor peserta 55 yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Lampung berhasil menyisihkan 9 muli dan mekhanai lainnya, dalam sebuah acara Grand Final yang digelar di halaman Pendopo Kabupaten Pringsewu, Minggu 25/4) malam.
Ajang pemilihan Muli Mekhanai Pringsewu 2010 ini merupakan yang pertama kali digelar oleh Kabupaten Pringsewu, dimana Muli Mekhanai yang terpilih akan menjadi duta pariwisata Kabupaten Pringsewu serta akan mewakili Kabupaten Pringsewu pada ajang serupa di tingkat Provinsi Lampung.
Selain Gabby dan Adiwan sebagai juara pertama, terpilih pula sebagai Runner-Up I Muli Benekdita Lauda Anandita (siswi SMA Xaverius Pringsewu), Runner-Up I Mekhanai Rendy Firnanda (Teknokrat), Runner-Up II Muli Finda Melinda (LBI Bandar Lampung), Runner-Up II Mekhanai Mufid (SMA Muhammadiyah Pringsewu), kemudian juara Harapan I Muli Diana Heriansandi (DCC), Harapan I Mekhanai M.Martin Elanda (SMAN Gadingrejo), Harapan II Muli Karina Dena Putri (SMAN 1 Pringsewu, Harapan II Mekhanai Ridwansyah (SMAN 1 Pringsewu, serta Harapan III Muli Jose Adelina Putri (SMAN 1 Pringsewu), dan Harapan III Mekhanai Indra Nur Priadin (SMAN 1 Pringsewu).
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud mengharapkan kepada para pemenang ajang pemilihan Muli Mekhanai Pringsewu 2010 untuk dapat mengasah diri agar lebih baik lagi, karena nantinya pasangan Muli Mekhanai Pringsewu yang terpilih ini akan memikul tanggung jawab sebagai duta pariwisata Kabupaten Pringsewu, yang harus mampu memperkenalkan sekaligus mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki Kabupaten Pringsewu, terutama potensi pariwisata dan budaya. (*)
GOW Pringsewu Dilantik
Kepengurusan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pringsewu periode 2010-2015, dilantik oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud, bertempat di gedung NU Pagelaran, Pringsewu, Kamis (29/4) .
Hadir dalam acara tersebut, sejumlah Kepala Satuan Kerja (Satker) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, Ketua GOW Provinsi Lampung, Ketua dan anggota GOW Kabupaten Tanggamus, serta mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Hj.Khofifah Indar Parawansa.
GOW Pringsewu terdiri dari sejumlah organisasi wanita yang berada di wilayah Kabupaten Pringsewu, diantaranya Dharma Wanita Persatuan, PKK, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra, Yustikarini, Adhiyaksa Dharma Karini, Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI), IKADA, IBI, LPA, Siger Maghfiroh, IIDI, Ikatan Keluarga Besar Bank Lampung, Muslimat NU, Wanita PGRI, IWAPI, Persaudaraan Muslimah, WKRI, Aisyiah, PPWIP, PWKI, HWK, Himpaudi, Bundo Kandung, Al-Hidayah, BRI, Dekranas, serta Persaudaraan Muslimah .
Sekkab Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki dalam sambutannya mengatakan, Gabungan Organisasi Wanita memiliki potensi besar untuk ditumbuh kembangkan serta menjadi modal bagi peningkatan eksistensi di masyarakat, selain sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berperspektif gender, dimana ada kesinambungan peran antara laki-laki dan perempuan dilaksanakan melalui peningkatan pendididkan, keterampilan, partisipasi perempuan sektor publik, dan upaya lainnya melalui berbagai aktifitas organisasi wanita.
“Kehadiran Gabungan Organisasi Wanita sangat berperan penting dalam mengkoordinasikan serta mensinergikan program-program kewanitaan di Kabupaten Pringsewu,” katanya.
Dikatakan Sekkab, GOW merupakan repesentasi upaya peningkatan peran wanita dalam pembangunan, sehingga pemerintah daerah memandang penting keikut sertaan GOW dalam pembangunan daerah.
“GOW Pringsewu diharapkan tumbuh menjadi organisasi besar dan harus mampu menjawab tantangan di masa mendatang,” tandasnya.
Pengurus GOW Kabupaten Pringsewu periode 2010-2015 yang dilantik berdasarkan Keputusan Bupati Pringsewu No.B/94/KPTS/LT.04/2010 diantaranya adalah Ketua Hj.Fatmawati Surya, S.ST, Wakil Ketua I Hj.Friestin, Wakil Ketua II Hj.Yaniar Nasrun, Wakil Ketua III Hj.Maryati, Sekretaris Suktari Marga Yani, Wakil Sekretaris Apolonia Priyo, Bendahara Ratna Pasaribu, Wakil Bendahara I Lilis Suryani, serta Wakil Bendahara II Sandra Diana.
Sementara itu, seusai acara pelantikan GOW Kabupaten Pringsewu, juga digelar seminar bertema ‘Pemberdayaan Pola Pikir dan Karir Perempuan Indonesia’ dengan narasumber diantaranya Hj.Farida Ariani dan Hj.Khofifah Indar Parawansa, yang menyampaikan makalah berjudul ‘Perempuan : Upaya Mewujudkan Harmoni Antara Peran Domestik dan Peran Publik’.
Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI ini memaparkan demokrasi bisa muncul dalam ranah domestik dan publik, dimana demokrasi bisa muncul di sektor ekonomi, politik dan sosial, yang secara umum mengandung unsur Justice, Freedom, Equality, serta Exclude the use of force.
“Kesetaraan Gender akan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif,” papar Khofifah.
Kesetaraan gender ini, lanjut Khofifah, termasuk kesetaraan di bidang hukum, kesempatan, upah kerja, akses terhadap SDM dan sumber-sumber produktif lainnya yang memperluas kesempatan dan aspirasi untuk mempengaruhi pengambilan keputusan dalam proses pembangunan.
“Secara normatif bangunan keluarga sejahtera atau sakinah sebenarnya telah termaktub dalam undang-undang maupun Permenag, dan secara empirik cukup banyak ditemukan disharmoni dalam keluarga, baik akibat ekonomi, sosial budaya, agama, yang menyebabkan rendahnya ketahanan keluarga,” pungkasnya. (*)
Sekdakab Resmikan BCA Pringsewu
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, Kamis (29/4) meresmikan beroperasinya Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Central Asia (BCA) Pringsewu di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pringsewu Utara.
BCA Pringsewu merupakan kantor ke-9 di Provinsi Lampung, selain sejumlah kantor BCA lainnya di Kota Bandar Lampung, Metro, Bandarjaya Lampung Tengah, Kotabumi Lampung Utara, serta di Kabupaten Pringsewu.
Peresmian BCA KCP Pringsewu tersebut juga dihadiri Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BCA Palembang Iwan Sanjaya, sejumlah pejabat Pemkab Pringsewu dan jajaran uspida Pringsewu, serta nasabah dan calon nasabah BCA KCP Pringsewu.
Sekkab Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki dalam sambutannya mengatakan Pemkab Pringsewu dan seluruh masyarakat Pringsewu berbangga hati dengan kehadiran BCA di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Pringsewu, karena secara langsung akan turut menggerakkan roda perekonomian Pringsewu, dimana Pringsewu merupakan wilayah strategis dengan berbagai peluang investasi dan ekonomi.
“Kita optimis BCA akan berjaya di Pringsewu, dan kami mengajak mari bersama-sama berjuang untuk membangun Kabupaten Pringsewu,” ujarnya.
Sementara itu Kakanwil BCA Palembang Iwan Sanjaya didampingi Kepala KCP BCA Pringsewu Ali Handoyo mengatakan Pringsewu merupakan salah satu kota di Provinsi Lampung yang mengalami kemajuan dan pertumbuhan ekonomi cukup signifikan.
“Salah satu indikator kemajuan suatu daerah adalah hadirnya lembaga perbankan di daerah tersebut,” katanya. (*)
PWRI Diminta Tunjukkan Kiprahnya
Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) merupakan organisasi para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari berbagai departemen, BUMN dan BUMD serta mantan pejabat negara yang memiliki macam-macam dasar pendidikan, pengalaman kerja serta dedikasi yang luar biasa.
Dengan demikian, para anggota PWRI adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan, pengalaman yang cukup matang dan penuh kearifan, apalagi dengan bertambahnya usia maka motivasi yang bersifat materiil telah banyak bergeser ke motivasi yang bersifat spiritual, sehingga apa yang dikerjakannya selalu dengan niat yang ikhlas serta berharap memperoleh ridho Tuhan.
Hal tersebut dikatakan Sekkab Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki mewakili Pj Bupati Pringsewu Helmi Machmud saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun PWRI ke-48 yang dipusatkan di Kecamatan Adiluwih, Selasa (3/8).
Dikatakannya, peringatan ulang tahun PWRI ini merupakan bentuk penghargaan kepada para pejuang, khususnya para PNS yang telah pensiun, dimana mereka telah mengabdikan dirinya demi kesuksesan peyelenggaran pemerintah dan pembangunan.
“Peringatan HUT PWRI ini disamping sebagai forum silaturahmi, sarana evaluasi dan introspeksi, juga diharapkan sebagai motivasi, dalam upaya mendorong semangat para pengurus dan anggota PWRI. Karenanya, seluruh pengurus dan anggota PWRI Pringsewu untuk tetap memiliki semangat tinggi untuk berkarya di bidang sosial, ekonomi, maupun bidang lainnya,” katanya.
Lebih lanjut Sekkab berharap organisasi yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan persatuan para pensiunan PNS ini lebih mensosialisasikan diri ke masyarakat, serta semakin menunjukkan kiprahnya di masyarakat, agar di usianya yang telah menginjak 48, PWRI semakin dirasakan manfaatnya, terutama tugas pengabdiannya di lingkungan masyarakat dan pemerintah maupun kepentingan para anggotanya. (*)
Dengan demikian, para anggota PWRI adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan, pengalaman yang cukup matang dan penuh kearifan, apalagi dengan bertambahnya usia maka motivasi yang bersifat materiil telah banyak bergeser ke motivasi yang bersifat spiritual, sehingga apa yang dikerjakannya selalu dengan niat yang ikhlas serta berharap memperoleh ridho Tuhan.
Hal tersebut dikatakan Sekkab Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki mewakili Pj Bupati Pringsewu Helmi Machmud saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun PWRI ke-48 yang dipusatkan di Kecamatan Adiluwih, Selasa (3/8).
Dikatakannya, peringatan ulang tahun PWRI ini merupakan bentuk penghargaan kepada para pejuang, khususnya para PNS yang telah pensiun, dimana mereka telah mengabdikan dirinya demi kesuksesan peyelenggaran pemerintah dan pembangunan.
“Peringatan HUT PWRI ini disamping sebagai forum silaturahmi, sarana evaluasi dan introspeksi, juga diharapkan sebagai motivasi, dalam upaya mendorong semangat para pengurus dan anggota PWRI. Karenanya, seluruh pengurus dan anggota PWRI Pringsewu untuk tetap memiliki semangat tinggi untuk berkarya di bidang sosial, ekonomi, maupun bidang lainnya,” katanya.
Lebih lanjut Sekkab berharap organisasi yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan persatuan para pensiunan PNS ini lebih mensosialisasikan diri ke masyarakat, serta semakin menunjukkan kiprahnya di masyarakat, agar di usianya yang telah menginjak 48, PWRI semakin dirasakan manfaatnya, terutama tugas pengabdiannya di lingkungan masyarakat dan pemerintah maupun kepentingan para anggotanya. (*)
Aparatur Pekon Ikuti Pembinaan Manajerial Pemerintahan
Hal tersebut dikatakan Pj Bupati Pringsewu Helmi Machmud saat membuka kegiatan pembinaan aparatur pekon, kelurahan, ketua Badan Hippun Pemekonan (BHP), dan kecamatan se Kabupaten Pringsewu di Vila Novi, Way Sekampung, Sukoharjo, Selasa (3/8).
Dikatakan Pj Bupati, penerapan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Perpu No. 3 Tahun 2005 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan, pada dasarnya merupakan bagian dari tuntutan reformasi yang berlangsung sejak tahun 1998, dimana permasalahan utama yang akan dihadapi dalam perubahan sistem pemerintahan adalah ketidaksiapan aparatur birokrasi yang akan melaksanakan sistem, bukan hanya sekedar sistem yang baru lebih baik atau tidak dibandingkan dengan sistem sebelumnya.
“Birokrasi sebagaimana layaknya organisasi lainnya dari waktu ke waktu akan berubah dan mengikuti perkembangan yang terjadi di lingkungannya. Perubahan menuntut pengorbanan yang sangat besar. Tidak banyak pemerintahan yang secara spontan dapat mengadakan perubahan sesuai dengan keingingan dari masyarakatnya,” katanya.
Menurut Pj Bupati, peranan dan posisi pemerintahan pekon atau kelurahan dengan memperhatikan berbagai kewenangan berdasarkan otonomi asli yang dimilikinya, dapat dinyatakan sebagai miniatur birokrasi di tingkat nasional, dimana pada pemerintah pekon/kelurahan terdapat unsur kepala pekon/lurah dan perangkatnya yang akan menjalankan berbagai keputusan politik mulai dari tingkat pekon melalui BHP atau sebutan lainnya hingga keputusan politik di tingkat nasional yang turut mewarnai penyelenggaraan pemerintahan pekon. Di samping itu, unsur BHP menjadi lembaga yang mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat yang akan menetapkan berbagai kebijakan dan peraturan pekon yang akan dijalankan oleh kepala pekon beserta perangkatnya.
“Sebagai Kepala Pekon atau Lurah dan pimpinan maupun anggota BHP pada era sekarang ini sangat membutuhkan kemampuan atau kompetensi teknis dalam menyelenggarakan manajemen pemerintahan. Masyarakat sudah demikian maju dan dapat memberikan pengawasan secara langsung terhadap penyelenggaraan pemerintahan pekon, disamping kualitas pelayanan yang mereka butuhkan dari waktu ke waktu yang semakin kompleks, dengan durasi waktu yang cepat, tepat dan berkualitas. Untuk itu, dibutuhkan unsur pendukung yang kuat dan dapat melaksanakan berbagai fungsi dalam manajemen pemerintahan pekon atau kelurahan. Dengan demikian, maka dalam UU No. 32 Tahun 2004 ditetapkan bahwa Sekretaris Desa atau Pekon (Carik) adalah Pegawai Negeri Sipil, sehingga secara keseluruhan pemerintahan pekon perlu melakukan perubahan pola pikir dalam menyelenggarakan tugasnya,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Pj Bupati, perubahan pola pikir seluruh aparatur pemerintah, tidak cukup hanya pada level pemerintah pusat, provinsi, atau kabupaten kota dan kecamatan, tetapi justru sangat dibutuhkan pada tingkatan pemerintahan pekon yang secara langsung berinteraksi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai perubahan tersebut membutuhkan pola pembinaan yang terpadu antara seluruh stakeholder yang terkait dengan peningkatan kemampuan aparatur pemerintah di tingkat pekon atau kelurahan.
Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon Kabupaten Pringsewu Syamsul Bachri mengatakan penyelenggaraan tugas-tugas operasional pemerintahan harus diadministrasikan secara efektif agar seluruh aktivitas pemerintahan desa memiliki dokumen formal dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakatm sekaligus sebagai bukti formal penyelenggaraan pemerintahan desa dari waktu ke waktu, yang mencakup administrasi perkantoran, ketatausahaan, administrasi keuangan, pembangunan, produk hukum pemerintahan desa, kependudukan, dan sebagianya.
“Pelaksanaan tugas administratif sering dipandang sebagai pekerjaan staf, padahal memiliki implikasi yang sangat menentukan dalam mewujudkan kinerja organisasi, termasuk kinerja pemerintahan desa,” katanya.
Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan desa dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan pengelolaan pembangunan desa, kata dia, memerlukan dukungan anggaran yang memadai, agar dapat dilakukan secara efektif.
“Tanpa memiliki dukungna dana yang memadai, pemerintah desa tidak akan mampu membiayai program-program pembangunan desa sesuai esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa, karena pengelolaannya tidak hanya mengandalkan partisipasi masyarakat, namun juga sumber daya lain yang tidak tersedia di desa, dan harus dibiayai dari anggaran pemerintah desa,” ujarnya.
Hadir dalam acara yang akan berlangsung selama 2 hari tersebut, selain Pj Bupati dan jajaran Pemkab Pringsewu, Ketua DPRD dan sejumlah anggota DPRD Pringsewu, para camat, kepala pekon dan lurah, serta para perangkat pekon dan BHP se Kabupaten Pringsewu.
Terpisah, Kabag Humas dan Protokol Setkab Pringsewu Sugesti Hendarto menambahkan, urusan pemerintahan yang menjadi wewenang kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada pekon atau desa merupakan urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, yang bertujuan agar urusan pemerintahan tertentu dapat dikelola secara efektif dan efisien.
“Penyerahan wewenang dari Pemkab kepada pekon membutuhkan tingkat kemampuan yang memadai dari kepala pekon dan perangkatnya dalam mengelola urusan pemerintahan tersebut. Terkait hal tersebut, para kepala pekon ataupun lurah serta perangkatnya agar dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan baik, sehingga akan dapat meningkatkan kemampuan aparatur pekon atau kelurahan dalam menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari,” tambahnya. (*)
BRI Diminta Mudahkan Masyarakat Dapatkan Kredit
Sebagai pembina berbagai sentra industri kecil dan rumah tangga yang sebagian besar berada di perdesaan, BRI Cabang Pringsewu diharapkan dapat ikut mengentaskan ekonomi rakyat yang sebagian besar tinggal di perdesaan.
“Masyarakat hendaknya dipermudah dalam mendapatkan pinjaman kredit maupun bentuk-bentuk pelayanan perbankan lainnya,” pinta Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, mewakili Pj Bupati Pringsewu saat membuka pesta rakyat Simpedes BRI Cabang Pringsewu di Lapangan Kuncup Pringsewu Barat, Sabtu (31/7).
BRI sebagai bank milik pemerintah yang menduduki peringkat pertama, kata Zulkifli Maliki, melalui salah satu produk unggulannya berupa Simpedes, diharapkan dapat mengemban fungsinya dengan baik dan konsisten, apalagi BRI Cabang Pringsewu memiliki wilayah kerja yang cukup luas yang mencakup 2 kabupaten, yaitu Pringsewu dan Tanggamus, sehingga peluang-peluang tersebut dapat pula dimanfaatkan dengan baik dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Satu kebanggaan bagi kita sebagai bangsa, bahwasanya sistem ekonomi kerakyatan kita yang berbasis kebersamaan dalam wadah koperasi, ternyata telah menarik perhatian dari sejumlah negara berkembang, bahkan mereka juga banyak belajar dan mengadopsi dari negara kita, khususnya dalam rangka pengentasan ekonomi perdesaan,” ujarnya
Dikatakan Sekkab, Pesta Rakyat Simpedes merupakan salah satu kegiatan yang strategis dalam rangka menjalin komunikasi, baik antara pihak perbankan dengan nasabah, maupun antara pihak produsen dengan konsumen, sehingga pada gilirannya mampu meningkatkan gairah ekonomi dan usaha.
“Terlebih lagi di Kabupaten Pringsewu yang memang memiliki prospek bisnis yang cukup menjanjikan,” katanya.
Dalam acara Pesta Rakyat Simpedes BRI Pringsewu 2010 yang digelar selama 2 hari, yang diakhiri dengan penarikan undian Simpedes, Pimpinan BRI Cabang Pringsewu Hutabarat mengungkapkan BRI Cabang Pringsewu akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, diantaranya dengan membuka Teras BRI di Kecamatan Talangpadang dan Gisting.
“Selain itu juga akan dibuka BRI Cabang Pembantu di Kecamatan Kotaagung,” ungkapnya. (*)
Kamis, 29 Juli 2010
Rapemda Pringsewu Sebarkan Informasi Pembangunan
Sebagai upaya untuk menyebar luaskan informasi kegiatan kepala daerah dan kegiatan pemerintahan, maupun informasi pembangunan di Kabupaten Pringsewu, Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu menyelenggarakan siaran radio daerah.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, radio yang diberi nama Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu atau dikenal sebagai Rapemda 107 FM, untuk sementara melakukan siaran dari jam 7 pagi, hingga jam 5 sore di setiap hari kerja, dengan lokasi studio berada di salah satu ruangan Bagian Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu di Jalan Jenderal Sudirman No.1 Pringsewu.
“Rapemda memang dikelola oleh jajaran Bagian Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu, dengan tenaga penyiar dari sejumlah staf Bagian Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu. Diantaranya ada juga yang sebelumnya berpengalaman selama bertahun-tahun di radio siaran,” katanya.
Dikatakan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu, Rapemda FM Pringsewu mempunyai visi ‘Menjadi media penyebaran informasi pemerintahan maupun pembangunan di Kabupaten Pringsewu’, dengan beberapa misi diantaranya untuk menyebarkan informasi pembangunan kepada masyarakat, mencerdaskan masyarakat dengan siaran yang mendidik dan informatif, meningkatkan kecintaan terhadap budaya daerah dengan siaran bercorak etnik,disamping memberikan pemahaman kepada masyarakat akan program-program yang telah, sedang, maupun akan dijalankan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu.
“Yang jelas Rapemda Kabupaten Pringsewu memberikan hiburan yang murah namun bermanfaat. Dan, Alhamdulillah, respon masyarakat sangat bagus, terbukti dengan banyaknya telepon dan SMS yang masuk ke studio,” ujarnya.
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar